Jelajah PB 230 (Lukas 11:14-26)

Mengenai Beelzebul, disinilah orang-orang Farisi dan ahli Taurat itu menghujat Tuhan. Saat itu mereka melihat Yesus mengusir setan yang membisukan seseorang. Pada saat itu banyak yang heran melihat peristiwa itu. Tetapi ada seseorang yang mengatakan bahwa Yesus mengusir setan itu dengan kuasa Beelzebul. Mungkin pada saat ini bisa saja terjadi seperti itu, sandiwara antar setan. Tetapi pada waktu itu pasti beda, mereka mungkin belum tahu akan strategi ini sampai Tuhan memberitahukannya. Saat sekarang ini bisa jadi setan mengusir setan untuk menipu orang. Setan diusir oleh dukun yang juga pemuja setan, itu adalah salah satu strategi untuk mengecoh orang-orang untuk percaya kepada kuasa dukun.

Pada saat ini, jika kita melihat hal-hal yang ajaib, tidak boleh langsung menganggap bahwa itu adalah dari Tuhan. Kita harus mempelajari dan menilai dengan baik, apakah sesuai dengan alkitab atau tidak. Alkitab adalah standar kebenaran, sebagai alat uji akan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini.

Pada waktu itu Tuhan Yesus mengajak mereka berpikir secara logis dan bersoal jawab. Yesus bertanya kepada mereka, jika Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, lalu dengan kuasa apakah pengikut orang Farisi dan ahli Taurat mengusir setan? Semestinya, yang bisa mengusir setan adalah yang lebih kuat. Tuhan juga mengingatkan kepada mereka bahwa ketika Yesus mengusir setan dengan kuasa Tuhan, maka sesungguhnya kerajaan Allah sudah datang kepada mereka.

Yesus juga berkata bahwa siapa tidak bersama-sama dengan Tuhan Yesus, maka ia melawan Tuhan. Akhirnya akan jelas siapa sebenarnya yang ada di pihak Tuhan dan mana yang bukan. Di akhir zaman ini, di waktu kedatangan Tuhan kedua kali semakin dekat, maka yang gandum akan terkumpul menjadi satu dan ilalang akan berkumpul menjadi satu. Pada saat itulah, kita tinggal melihat, manakah yang punya Tuhan dan manakah yang kepunyaan Iblis.

Tuhan Yesus juga mengajarkan satu hal bahwa jika ada roh jahat yang keluar dari manusia, ia akan mengembara ke tempat-tempat yang tandus untuk mencari perhentian. Jika ia tidak mendapatnya, maka ia akan kembali kepada orang yang pernah dirasukinya. Dia bahkan akan membawa teman-temannya yang lain, sehingga keadaan orang itu jauh lebih buruk dari sebelumnya. Karena itulah pada zaman ini Tuhan tidak menyuruh kita untuk mengusir setan, untuk memperlihatkan kuasa yang supranatural. Karena itu di dalam Matius 7:22, orang yang mengusir setan, bernubuat atau mengadakan mujizat, Tuhan berkata bahwa Ia tidak mengenal mereka. Bahkan mereka disebut sebagai pembuat kejahatan.

Di dalam Yohanes 8:31-32, Yesus berkata bahwa jika kita tetap ada di dalam firman-Nya, maka kita adalah murid-Nya. Dari situlah kita akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu yang akan memerdekakan kita. Kita harus memakai kebenaran untuk memerdekakan orang. Pada waktu itu Tuhan mengusir setan untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Mesias, Tuhan yang maha kuasa. Para rasul juga mengusir setan untuk menunjukkan bahwa mereka adalah benar-benar rasul, utusan Tuhan Yesus Kristus. Sedangkan hari ini kita tidak disuruh untuk melakukan hal yang demikian. Jika orang sedang kerasukan setan, sebenarnya dia sadar. Jika dia sadar, kita bisa memberitakan kebenaran (beritakan Injil) kepada dia supaya kebenaran itulah yang bisa memerdekakan kita tanpa kita harus mengusir setan yang sedang merasukinya. Jika dia percaya kepada Yesus, maka Roh Tuhan akan masuk dan memateraikan hatinya. Jika Roh Tuhan menguasai dia, tidak akan ada lagi roh-roh lain yang bisa tahan merasukinya.

Views: 68

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top