Setelah Yohanes Pembaptis mendengar kabar itu dan memastikan bahwa Yesus adalah Mesias, maka dia tahu bahwa waktunya sudah selesai. Tugas Yohanes Pembaptis sudah selesai di dunia ini, untuk menjadi pembuka jalan bagi kedatangan Sang Mesias.
Tuhan Yesus sendiri menjelaskan tentang Yohanes. Yesus mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis lebih dari pada nabi. Dia adalah utusan khusus dari Tuhan. Dia adalah orang kepercayaan Tuhan, yang diutus untuk memastikan segala sesuatu siap sebelum Sang Mesias datang ke dunia. Jika ada seorang kepala negara mau pergi ke suatu tempat, dia akan mengutus orang-orang yang dipercayanya untuk memeriksa tempat yang akan dikunjungi tersebut. Yesus juga mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes.
Orang-orang Farisi dan Saduki tidak mau percaya apa yang diberitakan oleh Yohanes Pembaptis. Memang banyak orang Yahudi, termasuk para pemungut cukai mengakui kebenaran Tuhan, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. Sedangkan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat menolak dibaptis oleh Yohanes. Mereka adalah pemimpin umat Yahudi pada waktu itu. Jika mereka tidak mau menerima Yohanes, maka seluruh orang-orang Yahudi secara nasional dihitung tidak mau menerima Yohanes.
Karena itu, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat diumpamakan Tuhan Yesus seperti anak-anak yang duduk di pasar yang tidak mempunyai perasaan yang peka, karena ada yang mengatakan bahwa mereka meniup seruling tetapi tidak ada yang menari, ada yang menyanyikan lagu duka tetapi tidak menangis. Jika seseorang tidak memiliki kepekaan secara rohani, tidak mempunyai kerinduan untuk masuk Sorga, maka mereka tidak mempunyai pengharapan apapun. Ada banyak orang di dunia ini yang tidak memiliki kerinduan masuk Sorga, dan itu sangat disayangkan. Bahkan ada juga yang mengolok-olok Sorga dan mengatakan bahwa Sorga itu tidak ada, itu hanyalah khayalan semata.
Orang-orang tersebut siang malam hanya mencari harta duniawi, tidak ada kerinduan untuk mencari perkara-perkara rohani. Tidak ada tempat sedikit pun untuk memikirkan perkara rohani. Celakalah orang yang demikian. Orang bijak akan percaya kepada Tuhan dan menaruh perkara rohani sebagai hal yang utama dalam kehidupannya. Jika seandainya saat ini kita percaya akan Tuhan dan ternyata nanti memang tidak ada Tuhan, kerugian kita hanya sedikit. Jika kita saat ini percaya ada sorga atau pun neraka dan ternyata nanti memang tidak ada sorga dan neraka, bahkan mungkin kita tidak akan rugi apa-apa. Kerugiannya sangat sedikit, contohnya: orang lain pergi jalan-jalan sedangkan kita pergi ke gereja. Tetapi jika saat ini ada orang-orang yang tidak percaya ada Tuhan, tidak percaya ada sorga atau neraka, ternyata nanti ada Tuhan, sorga dan neraka, maka celakalah mereka. Karena itu, jadilah bijak selama kita masih mempunyai kesempatan di muka bumi ini. Hidup kita di dunia memang perlu uang, tetapi itu seharusnya bukan tujuan utama kita. Tujuan utama kita seharusnya mencari kebenaran, untuk memperoleh kehidupan yang kekal.
Apapun yang Yohanes Pembaptis lakukan, selalu saja dianggap salah oleh orang Farisi dan ahli Taurat. Seperti itulah orang-orang yang tidak mencari kebenaran, tetapi mencari pembenaran. Mereka tidak akan mendapatkan apa-apa selain kebinasaan kekal.
Views: 29