Jelajah PB 197 (Lukas 6:27-31)

Tuhan Yesus mengajarkan supaya manusia bisa mengasihi musuh. Kita diajar untuk berbuat baik kepada semua orang, termasuk berbuat baik kepada orang-orang yang membenci kita. Jika kita tidak mengasihi mereka, bisa jadi kita dihitung sebagai orang yang sama dengan mereka, yaitu sama-sama jahatnya. Yesus menjelaskan supaya kita tidak membalas kejahatan orang. Jika ada orang yang menampar pipi, bahkan Tuhan Yesus mengatakan supaya kita memberikan pipi yang lain. Ini mungkin ajaran yang tidak masuk akal bagi orang kebanyakan. Tetapi Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa kita tidak mempunyai hak untuk membalas kejahatan orang. Hak pembalasan adalah hak Tuhan, sehingga kita bisa terbebas dari balas dendam yang mungkin tidak akan ada akhirnya. Kita, sebagai orang percaya harus bisa menjadi pemutus mata rantai dendam dan kebencian.

Di sinilah, kita sebagai orang percaya dituntut untuk mempunyai tingkat moral yang sangat tinggi. Dengan demikian kita bisa menjadi terang bagi orang lain. Jika kita menginginkan sesuatu yang orang lain harus lakukan untuk kita, maka kita harus mengawalinya atau memberi contoh kepada mereka. Kita harus terlebih dahulu berbuat demikian kepada mereka.

Secara logika, jika sebagai orang percaya kita tidak membalas kejahatan, maka ada kemungkinan kita akan selalu diperlakukan jahat oleh orang lain. Tetapi Tuhan memberikan wewenang itu kepada pemerintah untuk menegakkan keadilan. Tuhan memberikan tanggung jawab kepada pemerintah di dunia ini untuk menyandang pedang, untuk menghukum orang yang tidak mempunyai peri kemanusiaan dan keadilan. Fungsi pemerintah di dunia ini yang paling utama adalah untuk menegakkan keadilan di antara warga negaranya. Jika kita menerima perlakukan jahat dari orang lain, seharusnya kita tidak membalas perlakuan itu, membalas dengan kejahatan. Kita bisa melaporkannya kepada polisi supaya polisi yang menangkapnya kemudian pengadilan yang menjatuhi hukuman kepada orang yang sudah berbuat jahat kepada kita. Jadi bukan kita yang langsung menghakimi mereka. Pemerintah mempunyai undang-undang yang harus diterapkan kepada semua warga negara dengan seadil-adilnya.

Kita secara pribadi, secara hati harus bisa mengampuni dan memaafkannya. Sedangkan untuk urusan hukum, kita serahkan kepada yang berwenang, yaitu pemerintah, dalam hal ini adalah kepolisian atau kejaksaan. Itulah alasannya Tuhan mendirikan negara di muka bumi ini. Tuhan memberikan wewenang dan tanggung jawab itu kepada pemerintah. Di dalam surat Roma 13 dengan jelas dikatakan supaya kita menghormati pemerintah. Pemerintah yang layak dihormati adalah pemerintah yang menegakkan keadilan, sesuai dengan undang-undang yang telah disepakati dan berlaku secara umum, tanpa memandang bulu. Pemerintah yang layak dihormati adalah pemerintah yang sungguh-sungguh mau melindungi yang lemah.

Jika pemerintah sudah tidak bisa menegakkan keadilan dan tidak mampu untuk membela rakyatnya yang lemah, maka tujuan dan fungsi negara itu berdiri di hadapan Tuhan, sudah gagal. Karena itulah, penting bagi kita untuk berdoa bagi negara yang kita cintai, berdoa bagi pemerintah, supaya mereka bisa melaksanakan kebijakan dan memberlakukan undang-undang dengan baik dan adil. Orang-orang yang ada di dalam pemerintahan harus sadar akan tugas dan fungsinya, sehingga pemerintahan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Ketika ada pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah, maka penting bagi orang Kristen untuk ikut ambil bagian di dalamnya, untuk menentukan pemimpin masa depan, pemimpin yang benar-benar mau menegakkan keadilan dan mau untuk membela yang lemah.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top