Sesudah itu Yesus pergi ke pantai danau dan orang-orang banyak datang kepada-Nya. Pada saat itulah Yesus mengajar orang banyak itu. Yesus kemungkinan besar mengajarkan tentang janji keselamatan yang sudah diberitakan oleh para nabi sejak dulu. Setelah mengajar, Yesus berjalan dan melihat Lewi (Matius) anak Alfeus sedang duduk di rumah cukai. Ini adalah peristiwa yang bisa menjadi pertanyaan besar, orang Lewi bisa menjadi pemungut cukai. Hal ini bisa menurunkan sikap positif orang Yahudi terhadap firman. Orang Lewi yang seharusnya bekerja di Bait Allah untuk melayani Tuhan, tetapi menjadi pemungut cukai yang bekerja bagi penjajah Romawi.
Melihat hal itu, Yesus memanggilnya untuk mengikuti Yesus. Mungkin Lewi yang satu ini hatinya ingin melayani Tuhan, tetapi sistem di Bait Allah tidak memungkinkan hal itu terjadi. Bukti bahwa Lewi ini ingin melayani Tuhan adalah dia mau mengikut Yesus pada saat Yesus memanggilnya. Dia serta merta meninggalkan pekerjaannya dan mengikut Yesus. Dia tidak menunggu atau menunda lagi, tetapi dia langsung mengikut Yesus. Yesus diundang ke rumah orang itu dan berkumpullah di sana para pemungut cukai yang lain, jumlahnya tidak sedikit. Mungkin Matius ingin mengadakan pesta perpisahan dengan teman-teman pemungut cukai yang lain dan mengundang Yesus di sana juga.
Ketika Yesus berkumpul dengan banyak pemungut cukai di rumah Matius si Lewi itu, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi kembali memperhatikan dan mengkritik apa yang dilakukan oleh Yesus. Mengetahui tentang hal itu, Yesus kemudian menyatakan bahwa bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Yesus melanjutkan dan menegaskan bahwa Yesus datang bukan bertujuan untuk memanggil orang yang benar tetapi datang untuk memanggil orang-orang berdosa.
Orang-orang Kristen harus tahu dan sadar, bahwa kita pun sering berada di tengah-tengah orang yang belum diselamatkan. Kita perlu berada di tengah-tengah kegelapan dunia, tetapi kita tidak boleh hidup dalam kegelapan tersebut. Kita harus berkumpul dengan orang-orang yang belum diselamatkan, tetapi janganlah kita terpengaruh oleh mereka dan melakukan perbuatan dosa yang tidak menyenangkan hati Tuhan. Dengan cara demikianlah, kita menerangi mereka, melalui perkataan dan juga perbuatan kita. Kita bisa di tengah-tengah orang bertato, tetapi kita sendiri tidak perlu bertato. Kehadiran kita di sana adalah untuk menerangi mereka. Untuk membuat mereka mengerti akan kasih karunia Tuhan.
Jika kita tidak sanggup untuk bertahan di tengah-tengah orang yang belum diselamatkan, sebaiknya kita jangan dulu ada di sana. Jangan sampai kita sendiri yang hanyut mengikuti kebiasaan dan tindakan mereka. Mazmur 1:1 mengingatkan kita supaya kita tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa dan tidak duduk dalam kumpulan pencemooh. Jika kita sering berada di sana, bisa jadi kita yang hanyut dan terpengaruh dengan mereka. Kita akhirnya jatuh ke dalam dosa, karena tidak kuat.
Views: 33