Renungan ini bersambung, karena itu lebih baik untuk membaca secara berurutan supaya pengertian kita tidak terpotong-potong. Seperti yang sudah dijelaskan kemarin bahwa Yesus mengizinkan hal-hal besar terjadi pada saat Yesus masih ada di dunia, ketika para murid sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Hal itu dilakukan oleh Yesus untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Ia adalah Mesias yang dijanjikan dan dinubuatkan oleh para nabi sebelumnya.
Selanjutnya Yesus juga mengajarkan kepada para murid untuk meminta apa saja dan mereka akan menerimanya, asalkan mereka percaya. Semua yang mereka minta akan diberikan oleh Tuhan. Siapapun yang berdoa, sebaiknya dia percaya bahwa doa itu akan dikabulkan. Jika kita berdoa tetapi tidak yakin bahwa doa itu akan dikabulkan, tidak ada gunanya sebenarnya dia berdoa. Ada hal yang penting sebelum kita melanjutkan doa kita. Sebelum berdoa, kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Jika kita tidak mengampuni orang yang bersalah kepada kita, kita pun tidak akan mendapatkan pengampunan dari Tuhan.
Kemudian Yesus dan para murid kembali sampai di Yerusalem. Ketika di Bait Allah, para imam kepala, ahli Taurat dan tua-tua (perwakilan orang-orang Yahudi secara nasional) bertanya kepada Yesus tentang kuasa Yesus. Mereka bertanya tentang siapa yang sudah memberikan kuasa besar kepada Yesus Kristus. Seharusnya para imam itu sudah bisa membaca di Alkitab dan nubuatan para nabi sebelumnya. Seharusnya mereka sudah bisa menyimpulkan bahwa Yesus itu adalah Mesias. Mesias memang mempunyai kuasa untuk melakukan mujizat. Tetapi mereka tegar tengkuk, tidak mau mempercayai bahwa Yesus adalah Mesias. Ketika mereka bertanya, sebenarnya mereka sedang mencari hal-hal negatif dari Yesus, supaya ada cara untuk membinasakan Yesus.
Tetapi justru Yesus bertanya balik kepada mereka tentang baptisan Yohanes. Yesus ingin mengingatkan kepada mereka bahwa Yohanes Pembaptis adalah nabi Elia yang dijanjikan oleh Tuhan sebelumnya, ketika mereka mau menerima Yohanes Pembaptis. Yesus ingin memperlihatkan bahwa pelayanan Yohanes Pembaptis dengan pelayanan Yesus adalah satu kesatuan. Mereka seharusnya tahu bahwa Yohanes Pembaptis menunjuk Yesus sebagai Mesias. Yohanes tidak menyatakan itu di tempat tersembunyi, tetapi menyerukan hal itu secara umum di tepi sungai Yordan.
Jika mereka percaya kepada Yohanes, maka mereka akan percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Tetapi jika mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Yohanes Pembaptis, maka mereka pun tidak akan percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Dengan pertanyaan itu, Yesus ingin memojokkan mereka. Karena sebenarnya mereka sendiri sudah tahu dengan kuasa mana Yesus melakukan semua mujizat-Nya. Tuhan Yesus juga ingin mereka membuat pernyataan di depan umum.
Tetapi mereka tidak mau menjawab pertanyaan Yesus. Mereka sebenarnya tahu jawabannya, tetapi karena kedegilan hati mereka, mereka tidak mau menjawabnya. Mereka sengaja tidak mau tahu. Hal tersebut akan mereka pertanggungjawabkan nanti di hadapan sang Pencipta langit dan bumi.
Views: 28