Apakah yang Tuhan maksudkan dengan talenta dalam perumpamaan ini? Tuhan berkata, barang siapa yang tidak punya, apapun yang ada padanya akan diambil dan barang siapa yang punya, kepadanya akan diberikan. Yang tidak punya, bahkan nyawanya akan diambil dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sana akan ada ratap dan kertakan gigi. Seseorang yang tidak menghargai talenta yang diberikan kepadanya, tidak melipatgandakannya, orang itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan tersebut. Jadi tidak mungkin jika talenta yang di maksud dalam perumpamaan ini adalah bakat atau keahlian. Tidak mungkin hanya karena tidak mau menggunakan bakat melukis, bernyanyi atau bermain musik bisa dicampakkan ke dalam kegelapan tersebut.
Mungkin selama ini kita sudah salah paham memahami tentang talenta dalam perumpamaan ini. Orang yang mendapat satu talenta tidak menghargai talenta yang diberikan, tidak menggunakannya dengan baik, dia mengalami keadaan yang sangat tragis. Lebih tepat jika talenta ini menggambarkan tentang kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan. Kasih karunia itu di dalamnya termasuk terang kebenaran Injil. Di dalam 2 Korintus 6:1 dikatakan supaya kita tidak membuat sia-sia kasih karunia yang telah diberikan oleh Tuhan. Karena Tuhan sangat mengasihi dunia ini maka Tuhan memberikan penerangan-penerangan kepada dunia ini. Kepada orang yang paling jauh dari berita Injil pun, Tuhan memberikan kepada mereka satu talenta.
Di dalam Roma 1:19-20 dikatakan bahwa kekuatan dan keilahian Tuhan yang kekal melalui karya-Nya seharusnya dapat menerangi semua orang sejak dunia dijadikan. Tuhan memberikan penerangan kebenaran melalui alam semesta dan hati nurani sebagai wahyu umum yang diberikan kepada semua orang. Ciptaan Tuhan yang unik dan luar biasa yang bisa kita lihat, seharusnya membawa orang-orang di dunia ini menyadari bahwa ada Tuhan yang maha kuasa yang menciptakan semua ini. Semua tidak terjadi dengan kebetulan, tetapi semua itu diciptakan by design (sudah ada yang mendesain dan menatanya dengan sangat baik dan rapi).
Melalui alam semesta, memberitahukan kepada manusia bahwa ada Tuhan. Manusia itu mendapatkan satu talenta. Seharusnya dia berusaha mencari tahu tentang sang Pencipta. Jika dia berusaha, maka Tuhan akan memberi jalan dan menuntunnya kepada kebenaran. Bisa jadi saat saudara membaca tulisan ini, ini merupakan salah satu tuntunan bagi saudara untuk mempelajari kebenaran itu, untuk mengenal lebih dalam siapa sebenarnya sang Pencipta itu. Tuhan mau menuntun kita untuk memahami kebenaran, lebih dan lebih lagi. Jika orang yang mendapat satu talenta ini mau mengambil sikap yang positif, maka dia tidak akan memendam talenta itu, bahkan menuduh tuan yang memberikan satu talenta itu sebagai tuan yang kejam.
Saat ini, mungkin banyak orang yang tidak mensyukuri hidupnya, malah marah sama Tuhan. Mungkin dalam hidup ini dia merasa tidak beruntung dibandingkan dengan orang-orang lain. Dia tidak mau instropeksi untuk melihat apa sebenarnya yang terjadi. Apapun keadaan kita di dunia ini, patutlah kita bersyukur, karena hanyalah sementara. Sekalipun kita mengalami penderitaan yang paling berat sekalipun, semua itu juga sementara.
Jika kita sudah di dalam Tuhan sekalipun, belajarlah untuk tetap setia meskipun dalam perkara kecil. Apapun tanggung jawab yang ada pada kita saat ini, laksanakanlah itu sebaik-baiknya, seperti kita melakukannya untuk Tuhan. Setiap orang diberi tanggung jawab yang berbeda, tetapi lakukanlah apa yang kita bisa dan seharusnya memang bisa, yaitu memberitakan Injil kebenaran kepada semua orang, baik melalui perkataan kita maupun sikap kita.
Views: 8