Jelajah PB 68 (Matius 22:15-33)

Tuhan Yesus dijebak oleh orang-orang Farisi dan orang-orang yang tidak senang pengajaran Yesus. Mereka tersinggung dengan pengajaran Yesus selama ini, sehingga mereka ingin menjebak Yesus. Kebencian kepada Yesus semakin memuncak, sehingga mereka terus berusaha menyalahkan Yesus. Mereka tahu bahwa kasus yang paling membahayakan adalah kasus politik. Gereja tidak berpolitik, tetapi gereja bertugas untuk mengajarkan kebenaran. Berbahaya jika gereja dimanfaatkan untuk berpolitik dengan cara mendoakan calon-calon penguasa negeri. Doa-doa seperti ini akan menunjukkan betapa egoisnya kita. Bisa jadi ada kandungan kejahatan di dalam doa tersebut.

Mereka menjebak Tuhan Yesus dengan bertanya, supaya ada bukti bahwa Yesus menentang kaisar. Mereka bertanya diperbolehkan membayar pajak kepada kaisar atau tidak. Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka. Lalu Yesus memperlihatkan bahwa orang-orang munafik tersebut memang sedang mencobai Yesus. Munafik artinya apa yang dibicarakan berbeda dengan apa yang ada di dalam hati mereka. Mereka bertanya seolah-olah memang mencari tahu, padahal mereka sedang menjebak Yesus.

Pemerintahan ada karena kehendak Tuhan. Gereja juga ada karena kehendak Tuhan. Tugas utama pemerintah adalah mengurus hubungan antar manusia, warga negara. Sedangkan gereja mengurus hubungan antara manusia dengan Tuhan. Itu dua hal yang berbeda. Pemerintah sebenarnya tidak boleh mengurusi hubungan antara manusia dengan Tuhan, karena itu tugas gereja. Pemerintah urus antar manusia, antara lain: menghukum orang yang melakukan kejahatan kepada orang lain dengan adil. Pemerintah harus berdiri di antara warganya dengan adil.

Pajak dan persembahan juga terpisah. Pajak adalah urusan warga negara dengan pemerintahannya. Sedangkan persembahan adalah urusan manusia dengan Tuhan. Karena itu orang Kristen harus rajin, karena kita mempunyai tanggungjawab yang banyak, yaitu menghidupi keluarga, membayar pajak kepada pemerintah dan memberi persembahan kepada Tuhan. Persembahan kepada Tuhan dipakai untuk memberitakan Injil di dunia ini. Tuhan menginginkan kita juga ikut ambil bagian dalam proyek Tuhan, yaitu proyek keselamatan.

Setelah itu ganti orang Saduki yang datang untuk mencobai-Nya. Di dalam Ulangan 25:5 ada aturan untuk menikahi adik yang kakaknya meninggal. Hal ini dilakukan supaya keluarga tersebut bisa mewarisi tanah pusaka yang dibagikan. Kitab Taurat ditulis dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir menuju ke Kanaan. Hukum Taurat juga dipersiapkan untuk bangsa Israel saat mereka mendirikan bangsa di tanah Kanaan, supaya ada aturan yang jelas sebagai bangsa. Pada saat masuk tanah Kanaan, setiap keluarga mendapatkan jatah tanah. Jatah tanah tersebut tidak boleh dijual kepada orang lain. Jika keluarga tersebut tidak mempunyai anak laki-laki (seperti kasus Naomi), tanah itu boleh dibeli oleh keluarga yang paling dekat. Karena itulah Rut akhirnya menikah dengan Boas. Rut akhirnya mempunyai anak laki-laki yang dinamakan Isai, lalu Isai memperanakkan Daud.

Orang Saduki mempersoalkan aturan ini untuk mencobai Yesus. Orang Saduki adalah kelompok yang tidak percaya adanya kebangkitan. Karena itulah mereka mengejek soal kebangkitan dengan cara bertanya, “jika memang ada kebangkitan, nanti kalau sudah bangkit, dia istri siapa?” Karena itulah Yesus mengatakan bahwa mereka sesat. Sesat artinya pengajarannya tidak sesuai dengan Alkitab. Orang yang dibangkitkan tidak akan kawin mengawinkan karena mereka akan hidup seperti malaikat di Sorga. Karena itu kalau sudah meninggal tidak perlu cemburu-cemburu lagi, karena ikatan pernikahan selesai pada saat kematian.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top