Yesus datang ke dalam dunia ini, Dia sedang membuktikan bahwa Dia adalah Mesias, dengan memperlihatkan mujizat. Salah satunya Yesus memperlihatkan pohon ara itu menjadi kering. Tetapi ternyata para murid belum percaya bahwa Yesus adalah Mesias dengan sepenuh hati. Tetapi suatu saat, gunung-gunung itu pun akan diratakan. Tuhan akan menciptakan ulang bumi ini dan akan masuk kepada kerajaan seribu tahun.
Ketika Yesus kembali masuk Bait Allah, para imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi bertanya dengan sombongnya mengenai kuasa Yesus. Dari pertanyaan mereka, mereka sepertinya sedang merendahkan Tuhan Yesus. Demikianlah mereka karena mereka sudah mempunyai kekuasaan sangat lama dalam keagamaan Yahudi. Hal itulah yang membuat mereka menjadi arogan. Mereka masih datang kepada Yesus untuk mempertanyakan semuanya itu, padahal mereka sudah melihat apa yang dilakukan oleh Yesus sebelumnya. Yesus memperlihatkan mujizat kepada mereka. Bahkan mereka pun bisa mendengar bahwa anak-anak memuji Yesus dengan berseru “Hosana, hosana.” Malah mereka menjadi marah dan mempertanyakan kuasa Yesus.
Mereka sepertinya ingin mendengarkan pengakuan dari mulut Yesus sendiri bahwa Diri-Nya adalah Mesias. Yesus tidak perlu mengakui diri sebagai Tuhan dan Mesias, karena sudah sangat jelas Yesus membuktikan semuanya itu. Jika ada orang yang mengaku-ngaku Mesias, padahal tidak bisa membuktikan, mereka adalah penyesat. Yesus juga tidak memproklamirkan diri sebagai Mesias, apalagi memaksan orang lain untuk mengakui Diri-Nya Mesias. Bahkan Yesus memberi peringatan kepada para murid supaya tidak memberitahukan kepada orang lain bahwa Yesus adalah Mesias. Cukup pengakuan secara pribadi di dalam hati para murid bahwa Yesus adalah Mesias. Bukti bahwa Yesus Mesias dan Juruselamat sudah diberikan dengan sangat jelas. Hanya saja orang-orang Yahudi kebanyakan tidak mau mengakuinya dengan berbagai alasan.
Yohanes dan murid-muridnya juga sudah membuktikan bahwa orang-orang yang sedang sungguh-sungguh mencari kebenaran (bukan yang mau mendapatkan pembenaran), sebentar saja sudah mengerti. Murid-murid Yohanes Pembaptis hanya diberitahu tentang apa yang sudah dikerjakan oleh Yesus, mereka langsung percaya. Tetapi tidak demikian dengan orang bebal, orang yang mencari pembenaran, bukan kebenaran. Mereka tidak perlu jawaban, tetapi kekesalan dan kejengkelan mereka yang harus dihentikan.
Tuhan Yesus mengetahui persis apa yang ada di dalam pikiran mereka. Karena itu, Yesus sedang menyamakan pelayanan-Nya dengan pelayanan Yohanes Pembaptis, dengan cara menanyakan dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia? Para imam kepala dan tua-tua bangsa itu mulai bingung dengan pertanyaan tersebut. Jika dijawab bahwa pelayanan Yohanes dari Sorga, Yesus akan bertanya mengapa mereka tidak percaya kepada Yohanes dan tidak mau menerima baptisan Yohanes. Jika mereka menjawab bahwa pelayanan Yohanes dari manusia, maka mereka takut dengan orang banyak yang sedang berkumpul di tempat tersebut. Sebab semua orang menganggap bahwa Yohanes adalah seorang nabi. Karena itulah, mereka akhirnya menjawab tidak tahu. Dengan jawaban tersebut, Tuhan Yesus pun akhirnya tidak mau menjawab dengan kuasa manakah Yesus melakukan banyak mujizat. Karena pada dasarnya pelayanan yang dilakukan oleh Yesus sama dengan pelayanan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis.
Bahkan Yohanes Pembaptis juga telah menunjuk kepada Tuhan Yesus dan berseru bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Yohanes Pembaptis telah menunjuk kepada Yesus dan memperkenalkan Yesus sebagai Mesias dan Juruselamat yang telah dijanjikan oleh Tuhan. Tetapi para imam kepada dan tua-tua bangsa Israel tetap tidak mempercayai-Nya. Jawaban “tidak tahu” adalah jawaban untuk mengelak. Banyak orang menjawab “tidak tahu” atau “tidak mau tahu” atau sengaja “tidak mau tahu”, ternyata ada motivasi yang tidak baik di balik kata tersebut. Mereka sengaja mengelak, karena hati mereka penuh dengan kedengkian.
Views: 9