Jelajah PB 48 (Matius 17:1-13)

Enam hari sesudah mereka di Kaisarea, setelah Petrus mengakui Yesus sebagai Anak Allah yang hidup, Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya naik ke sebuah gunung yang tinggi. Ada tujuan Tuhan untuk memperlihatkan kepada mereka secara lebih jelas siapa Yesus sebenarnya. Hal ini Yesus lakukan supaya mereka bertiga bisa menguatkan murid yang lain dan merekalah saksi yang paling dekat dengan Yesus.

Di sekitar tempat itu ada 3 bukit (gunung), yaitu: Tabor, Hermon dan Miron. Yang paling tinggi adalah bukit Hermon tetapi itu di luar wilayah Yahudi. Bukit yang tinggi di wilayah Yahudi adalah Miron, di sebelah selatan Galilea. Menurut sebagian besar penafsir Alkitab, Yesus naik ke bukit Miron bersama dengan ketiga murid-Nya.

Ketika sampai di atas gunung, mereka melihat wajah Yesus berubah rupa. Ketiga murid bukan hanya melihat Yesus Kristus, tetapi mereka juga melihat Musa dan Elia sedang berbicara dengan Yesus. Musa adalah bapak bangsa Yahudi, karena sudah memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir. Musa mempunyai nama yang besar dihadapan orang Yahudi. Elia adalah seorang nabi yang luar biasa. Meskipun nabi Elia tidak menulis kitab, tetapi dia adalah nabi yang sangat dijunjung tinggi oleh karena keteguhan hatinya. Dia adalah nabi pemberani tanpa kompromi sedikitpun.

Musa dan Elia sedang dipanggil oleh sang Pencipta di atas gunung tersebut. Mereka berdua pasti sangat merindukan kedatangan sang Juruselamat yang dijanjikan oleh para nabi di Perjanjian Lama. Musa sudah menubuatkan banyak hal tentang Yesus Kristus. Elia adalah nabi yang dinubuatkan datang untuk membuka jalan bagi sang Juruselamat.

Di ayat keempat kita bisa melihat bahwa betapa bahagianya jika suasana sorgawi sedang meliputi seseorang. Baru suasana saja sudah memberi kebahagiaan, apalagi sorganya sendiri. Petrus sendiri sampai ingin mendirikan kemah, supaya bisa tinggal bersama di sana. Sebenarnya, tidak ada orang yang ingin kembali ke dunia kalau dia sudah ada di sorga. Suasana sorga pasti sangat berbeda jauh dengan suasana dunia. Karena itu, jangan percaya jika ada orang yang berkata pernah ke sorga tetapi mau turun kembali ke dunia. Orang yang sudah berada di sorga tidak akan mungkin bisa kembali lagi ke dunia, karena untuk masuk ke sorga, tubuh seseorang harus diubah menjadi tubuh kemuliaan. Tubuh duniawi tidak akan bisa masuk ke dalam sorga.

Belum sempat terjawab usulan Petrus, tiba-tiba turun awan yang terang meliputi mereka, lalu terdengar suara Bapa “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” Ada penegasan untuk orang-orang yang ada di sana supaya mendengarkan Yesus. Bukan hanya mereka yang perlu mendengarkan Yesus, tetapi kita juga harus mendengarkan Yesus. Kita patut bersyukur hari ini ada Alkitab sebagai firman Tuhan. Jika tidak ada firman Tuhan, kita tidak akan bisa mendengar perkataan Yesus secara sempurna.

Mereka bertiga ketakutan, lalu Yesus menyentuh mereka. Di satu sisi mereka bahagia, tetapi di satu sisi mereka mempunyai ketakutan karena kehidupan yang berdosa. Tetapi Yesuslah yang melayakkan kita untuk masuk kepada kebahagiaan kekal tanpa rasa takut. Mereka tidak boleh menceriterakan hal tersebut sebelum Yesus dibangkitkan dari antara orang mati.

Yesus memberi jawab kepada para murid mengenai Elia yang akan datang. Sesungguhnya Elia sudah datang dalam wujud Yohanes Pembaptis, tetapi orang Yahudi tidak mengenal dia dan memperlakukannya menurut kehendak mereka. Padahal bukti bahwa Elia adalah Yohanes sudah jelas, dari pakaian dan makanan yang dimakan. Demikian juga nanti Yesus akan menderita, diperlakukan menurut kehendak orang-orang Yahudi.

Views: 38

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top