Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat, padahal di sana Yesus paling banyak melakukan mujizat. Artinya, sekalipun orang itu melihat mujizat, bahkan mereka sendiri mengalami mujizat tersebut, belum tentu mereka mau bertobat dan percaya kepada Yesus. Kita juga bisa mengingat bagaimana bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir. Mereka melihat dan mengalami mujizat yang besar dari Tuhan. Bangsa-bangsa lain dan generasi lain tidak pernah mengalami hal-hal dahsyat seperti mereka. Ternyata mereka pun masih tegar tengkuk dan tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan.
Yesus mengecam Khorazim dan Betsaida. Demikian juga Yesus mengecam Kapernaum, karena di sana Yesus juga mengadakan banyak mujizat. Kota-kota ini seharusnya menjadi terang pertama bagi kota-kota lain dan bangsa-bangsa lain. Orang-orang di kota tersebut seharunya menjadi contoh dan teladan pertama, seharusnya menjadi saksi Yesus Kristus. Tetapi ternyata mereka tidak mau percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang telah dinubuatkan oleh para nabi di Perjanjian Lama. Terang yang dipancarkan oleh Yesus di awal kedatangan-Nya, tidak bisa terpancar di kota-kota yang dikunjungi oleh Yesus di saat-saat Yesus masih di dunia.
Meskipun demikian, Yesus tetap bersyukur kepada Bapa di Sorga. Dari ayat 25 kita bisa melihat bahwa ada dua Pribadi Tuhan yang diperkenalkan, yaitu Yesus dan Bapa. Yesus ada di dunia dan Bapa saat itu berada di Sorga. Dua Pribadi ini menjadi satu kesatuan, sehingga di di ayat 27 dijelaskan bahwa hanya Bapa yang mengenal Anak, demikian juga sebaliknya. Tuhan Tritunggal adalah Tuhan yang menyatakan diri dalam tiga Pribadi, tetapi dalam satu kesatuan yang utuh. Kita pada saat ini mengenal Bapa di Sorga melalui Yesus Kristus yang sudah menyatakannya kepada kita. Mungkin hal tersebut tidak masuk akal bagi kita. Tetapi, itu salah satu bukti kemahakuasaan Tuhan. Itulah Pribadi Tuhan yang Tuhan sendiri perkenalkan melalui Alkitab, yang merupakan firman Tuhan.
Ayat 28-30 merupakan ayat yang terkenal, yang sering kita ingat. Ayat ini menyatakan bahwa Yesus memanggil manusia. Sekalipun manusia sudah jatuh ke dalam dosa, tetapi Yesus tetap memberi kesempatan untuk manusia datang kepada Yesus. Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang dan yang berdosa. Yesus memanggil dengan berita Injil. Datang kepada Tuhan, percaya kepada-Nya dan mendengar suara-Nya, belajar kepada-Nya, maka jiwa kita akan mendapatkan ketenangan.
Yesus akan memberikan kedamaian dan ketenangan kepada setiap orang yang datang kepada-Nya. Dia akan memberikan kelegaan yang bersifat kekal. Yesus mengajak kita untuk memikul kuk, yang dipasang oleh Yesus. Ketika kita memakai kuk, berarti kita siap belajar dari Dia. Kita siap dibentuk dan diarahkan oleh Dia. Jika kita keras kepala atau sengaja menjauh dari Yesus, maka kuk itu akan membuat kita sakit dan tidak mendapatkan ketenangan. Tetapi jika kita mengikuti pengajaran-Nya, maka kita akan mendapatkan ketenangan dan beban kita pun ringan.
Letih lesu dan berbeban berat ini bukan menjelaskan tentang persoalan materi tetapi rohani. Ketika kita melayani Tuhan, bersaksi tentang Yesus dan kita merasa letih dan berbeban berat, maka kita harus datang kepada Yesus, supaya Yesus memberikan kelegaan.
Views: 19