Mujizat Yesus Kristus (Jelajah PB 20)

Matius 8:1-13

Setelah Yesus turun dari bukit, kitab Matius mencatat hal yang pertama kali dilakukan oleh Yesus, yaitu menyembuhkan orang yang sakit kusta. Penyakit kusta di dalam Perjanjian Lama melambangkan kutukan. Hal lain di dalam Perjanjian Lama, ada juga simbol lain seperti daging babi melambangkan kenajisan dan haram. Domba dipakai untuk lambang sang Mesias, dll.

Seseorang yang menandakan bahwa dia dalam kutukan (penyakit kusta) datang kepada Yesus. Dengan keyakinan yang hebat, orang itu berkata kepada Yesus, “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Artinya, orang itu tahu bahwa Yesus adalah Mesias. Keyakinannya didasarkan pada Yesaya 35:5-6, bahwa kedatangan Mesias akan membawa kesembuhan dan mujizat. Kemudian Yesus melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh orang pada zaman itu, yaitu menjamah orang kusta itu. Jangankan menyentuh orang kusta, dekat dengan orang kusta saja tidak berani. Penyakit kusta belum ada obatnya. Orang yang sakit kusta akan dikucilkan dan leher mereka diberi benda yang bisa berbunyi, sebagai penanda supaya orang tidak mendekatinya.

Pasti orang di sana sangat kaget dan tidak menduga hal itu akan dilakukan oleh Yesus. Ditambah lagi dengan mujizat yang dilakukan. Hanya dengan perkataan saja, orang itu akhirnya menjadi sembuh. Tidak diketahui berapa banyak orang yang melihat peristiwa ini. Diperkirakan, tidak banyak orang yang melihat. Karena, jika kondisi sangat ramai, kemungkinan besar orang kusta ini tidak akan muncul, karena dia dikucilkan. Karena itu, Yesus berpesan supaya orang itu tidak memberitahukan peristiwa ini kepada orang lain.

Di dalam Imamat 14 dicatat bahwa jikalau seseorang yang terkena sakit kusta disembuhkan, dia harus datang kepada imam. Imam kemudian memeriksanya, untuk memastikan kesembuhannya. Jika imam menyatakan bahwa ia sudah disembuhkan, maka masyarakat umum akan menerimanya kembali. Jika sembuh, dia harus memberikan persembahan sebagai bukti kesembuhan.

Kitab Matius sengaja mencatat peristiwa-peristiwa mujizat yang dilakukan oleh Yesus, untuk membuktikan kepada orang Yahudi bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Kalau Injil Yohanes mencatat peristiwa mujizat pertama kali yang dilakukan oleh Yesus adalah air menjadi anggur, di dalam pesta perkawinan di Kana. Matius ingin menekankan tentang ke-Mesias-an Yesus. Karena itu dia mencatat mujizat Yesus yang melambangkan pembebasan terhadap penyakit kusta, penyakit kutukan. Segala kutuk dilepaskan, seperti yang dicatat di dalam Galatia 3:13. Orang yang melakukan dosa adalah orang terkutuk. Tetapi Yesus telah menanggung kutuk itu di kayu salib, bagi kita.

Kemudian Yesus didatangi oleh seorang perwira. Seorang perwira pasti bukan orang Yahudi, karena pada saat itu Israel sedang dalam masa penjajahan Romawi. Perwira itu mempunyai hamba yang sedang sakit. Matius mencatat ini sepertinya mempunyai tujuan untuk memperlihatkan betapa yakin dan berimannya perwira ini. Perwira ini pasti sudah mengamati gerak-gerik Yesus, apa saja yang sudah Yesus lakukan. Karena itulah salah satu tugas perwira, untuk memperhatikan orang-orang yang dianggap bisa membahayakan kondisi pemerintahan. Apalagi Yesus cukup terkenal dan banyak orang berbondong-bondong mengikuti Dia.

Mungkin dari pengamatannya itulah, perwira ini menjadi yakin bahwa Yesus bukan manusia biasa. Perwira ini sangat yakin bahwa Yesus berkuasa atas sakit penyakit. Karena itu, dia berkata, kalau Yesus mengatakan sepatah kata saja, maka kuasa itu akan nyata. Karena hal itulah, maka Yesus berkata bahwa Dia tidak pernah menjumpai iman sebesar itu di antara orang Israel.

Views: 14

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top