Pujian Surgawi (Jelajah PB 1064)

Wahyu 5:11-14

Bukan hanya di Surga kita memuji Tuhan, tetapi ketika kita masih ada di dunia ini, kita juga memuji Tuhan, biasanya dalam bentuk nyanyian. Di dalam Efesus 5:19 dikatakan, “…berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Di dunia ini ada nyanyian rohani dan nyanyian duniawi. Yang disukai oleh Tuhan pasti nyanyian rohani.

Di dunia, kita meninggikan Tuhan dengan nyanyian rohani. Demikian juga nanti, saat kita berada di Surga, kita akan menyanyikan pujian rohani juga. Kita akan melakukannya dengan penuh sukacita, karena kita akan disadarkan bahwa kehidupan kekal itu penuh dengan sukacita dan kebahagiaan. Jika di dunia, kita suka dengan pujian rohani, maka kita pun telah bisa menikmati suasana Surga. Hati kita bersukacita karena memuji Tuhan yang memang patut untuk dipuji dan ditinggikan.

Kemudian Yohanes melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa. Terlihat jumlahnya sangat banyak, tidak bisa dihitung dalam waktu singkat. Mereka berkata dengan suara nyaring, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!”

Karena kerelaan Yesus Kristus datang sebagai manusia dan berkorban bagi umat manusia, maka Ia layak untuk dihormati, ditinggikan dan dimuliakan. Di dalam 1 Petrus 1:12 dikatakan bahwa malaikat saja ingin mendengarkan berita Injil. Malaikat ingin tahu rahasia Tuhan menjadi manusia, rahasia di balik penyembelihan Anak Domba. Mungkin malaikat itu sudah mengetahui rahasia tersebut, sehingga mereka membuat paduan suara yang besar, untuk memuji Yesus Kristus.

Setelah itu, Yohanes mendengar semua makhluk yang di Surga dan yang dibumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!”

Di dalam Filipi 2:9-11 juga dikatakan, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!”

Semua akan mengaku dan menyembah Tuhan. Sekarang, orang-orang yang tidak rela atau tidak mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, maka pada saatnya nanti mereka akan sujud menyembah-Nya. Setelah itu, keempat makhluk itu berkata: “Amin.” Kemudian para tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah. Ini masih peristiwa permulaan, baru mengambil gulungan kitab yang termeterai, tetapi semua orang menyembah dan tersungkur di hadapan-Nya. Di pasal 6 nanti meterainya baru dibuka. 

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top