Tahun Yobel (Jelajah PL 454)

Imamat 25:8-22

Dengan semua peraturan yang sudah ditetapkan mengenai Sabat, ternyata orang Israel tidak selalu mematuhinya. Seringkali mereka lebih memilih untuk bekerja terus, karena keserakahan dan keegoisan mereka. Peraturan ini sebenarnya juga untuk membatasi orang Israel, supaya mereka tidak tamak dan egois. Peraturan ini ingin menyadarkan orang Israel bahwa prioritas utama dalam hidup ini bukan harta atau kekayaan, tetapi Tuhan.

Ketika orang Israel tidak melakukan hari Sabat, tidak mengistirahatkan tanah dan tetap mengerjakan tanah itu, maka tanah itu tidak akan bertahan kesuburannya. Tuhan murka ketika peraturan-Nya dilanggar. Karena itu ada saat ketika Tuhan membuang orang Israel keluar dari tanah Kanaan dan tanah itu dibiarkan istirahat. Israel Utara dibuang oleh raja Asyur dan Israel Selatan (Yehuda) dibuang oleh raja Babilonia. Peristiwa sejarah ini tercatat di dalam 2 Tawarikh 36:20-21.

Di ayat tersebut dikatakan, “Mereka yang masih tinggal dan yang luput dari pedang diangkutnya ke Babel dan mereka menjadi budaknya dan budak anak-anaknya sampai kerajaan Persia berkuasa. Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah intu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.”

Yeremia telah menubuatkan bahwa orang Israel akan terbuang selama tujuh puluh tahun. Waktu tujuh puluh tahun itu dihitung oleh Tuhan karena tujuh puluh kali orang Israel telah melalaikan Sabat tahunan. Tujuh puluh tahun mereka diusir dari tanah itu, supaya tanah itu istirahat, untuk membayar tujuh puluh kali tahun Sabat yang dilalaikan.

Selain ada peraturan tahun Sabat setiap tujuh tahun, Tuhan menambahkan satu aturan lagi yaitu tahun Yobel. Tahun Yobel adalah tahun setelah tujuh kali tujuh tahun Sabat, atau empat puluh sembilan tahun. Pada tahun Yobel itu, orang Israel tidak diperbolehkan untuk menanam atau mengusahakan tanah. Pada saat itu terjadi dua tahun Sabat berturut-turut, yaitu di tahun ke empat puluh sembilan dan tahun ke lima puluh.

Mereka tidak perlu khawatir, karena di ayat 21 Tuhan berjanji akan memerintahkan berkat kepada orang Israel di tahun keenam, supaya diberinya hasil untuk tiga tahun. Artinya hasil itu akan bisa memenuhi kebutuhan selama tahun Sabat tahunan, tahun Yobel dan di tahun kesembilan pada saat mereka sudah diperbolehkan untuk menabur dan mengusahakan tanah. Bahkan pada saat penuaian di tahun ke sembilan, mereka masih tetap bisa memakan hasil tanah yang lama.

Tuhan kita adalah Tuhan yang maha kuasa dan maha kaya. Ia akan tetap memberkati kita, ketika kita mau taat dan setia kepada-Nya. Tidak ada kerugian di pihak kita, ketika kita mau menuruti firman-Nya. Karena itu kita tidak perlu khawatir akan semua keperluan kita. Karena itu, maka ditegaskan kembali di dalam Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top