Imamat 26:30-46
Di dalam sejarah, bangsa Israel beberapa kali dibuang. Israel Utara pernah dibuang oleh Asyur. Israel Selatan (Yehuda) dibuang oleh Babilonia. Mereka sempat bergabung kembali. Tetapi karena mereka telah menolak Yesus Kristus sebagai Mesias mereka dan menyalibkan Yesus Kristus, maka Tuhan membiarkan bangsa Roma menyerakkan mereka ke segala bangsa dan hampir selama dua ribu tahun mereka tidak memiliki identitas.
Pada masa pembuangan itu, Tuhan memulihkan tanah Kanaan yang telah dilalaikan selama tahun-tahun Sabat. Di dalam 2 Tawarikh 36:21 dikatakan, “Dengan demikian genaplah firman TUHAN yang diucapkan Yeremia, sampai tanah itu pulih dari akibat dilalaikannya tahun-tahun sabatnya, karena tanah itu tandus selama menjalani sabat, hingga genaplah tujuh puluh tahun.” Pada waktu itu bangsa Israel dibuang ke Babilonia selama tujuh puluh tahun. Tujuh puluh kali bangsa Israel telah melalaikan tahun Sabat.
Di dalam hukuman yang sedahsyat apapun, Tuhan memberikan kesempatan bagi orang Israel untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasihan. Di dalam Mazmur 103:10 dikatakan, “Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,” Hukuman Tuhan masih lebih ringan dari yang seharusnya, karena Tuhan tidak menghukum kita dengan penghukuman yang setimpal dengan kesalahan.
Sebagai orang percaya yang hidup di Perjanjian Baru, kita tidak diselamatkan oleh perbuatan atau hasil usaha kita. Kita juga tidak diselamatkan karena telah berhasil melakukan peraturan dan ketetapan Tuhan. Tidak ada orang yang mampu dengan sempurna, menuruti semua peraturan dan perintah Tuhan. Kita selamat karena iman, percaya kepada Yesus Kristus. Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, maka ia mendapatkan kepastian keselamatan kekal.
Setelah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, bukan berarti kita bebas untuk melakukan dosa. Orang yang sudah diselamatkan seharusnya hidup seperti Tuhan Yesus hidup. Hidupnya bukan miliknya sendiri tetapi milik Yesus Kristus. Karena itu, orang percaya harus bersedia hidup dalam pimpinan Tuhan Yesus Kristus. Orang yang telah diselamatkan disebut juga orang yang sudah dilahirkan kembali. Ia seharusnya memiliki kehidupan yang baru, jauh berbeda dengan kehidupan yang lama.
Sebagai orang percaya, kita tetap bertanggungjawab untuk bertumbuh. Kita juga bertanggungjawab untuk menaati firman Tuhan. Orang yang lebih taat akan lebih banyak mendapatkan berkat dari Tuhan. Hanya saja, berkat itu tidak dihitung secara materi. Berkat itu adalah sukacita dalam persekutuan dengan Tuhan. Orang yang tidak taat, akan kehilangan sukacita dan berkat dari Tuhan.
Sepanjang kita tetap percaya kepada Yesus Kristus, maka kita tidak akan pernah kehilangan janji keselamatan itu. Di dalam 1 Korintus 15:2 dikatakan, “Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu – kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya.”
Views: 21