Yehuda Menggambarkan Yesus Kristus (Jelajah PL 193)

Kejadian 44:18-34

Dalam hal ini, Yusuf memberi solusi kepada mereka: Benyamin menjadi budak di Mesir, sedangkan yang lain diperbolehkan untuk pergi. Ini ujian terakhir yang akan memperlihatkan sifat dan sikap mereka yang asli terhadap Benyamin. Kata-kata Yusuf ini tentu menusuk hati saudara-saudara Yusuf, terutama Yehuda, “kamu ini, pergilah kembali dengan selamat kepada ayahmu.” Mendengar pernyataan Yusuf itu, maka Yehuda tampil dan kembali menceritakan semua yang pernah mereka bicarakan.

Tidak cukup dengan cerita itu, Yehuda menceritakan percakapannya dengan Yakub, sebelum mereka kembali ke Mesir untuk membeli makanan. Yehuda menceritakan bahwa ayahnya tidak setuju jika ia membawa Benyamin ikut ke Mesir. Yakub keberatan, karena ia tidak mau kehilangan anak yang sangat dikasihinya. Ia sudah kehilangan Yusuf. Di dalam pikiran Yakub, Yusuf telah mati diterkam binatang buas, seperti yang diceritakan oleh anak-anaknya kepada Yakub. Jika Yakub kehilangan Benyamin, maka ia tidak memiliki harapan lagi untuk hidup.

Mendengar cerita ini, Yusuf pasti menahan kesedihan. Dia tahu bahwa ayahnya sangat mengasihi dan merindukan Yusuf. Yakub belum bisa melupakan Yusuf, sehingga hidup dalam kesedihan sampai saat itu. Pasti Yusuf pada waktu itu mengerahkan seluruh tenaganya untuk menahan diri supaya ia tidak terharu dan menangis di depan saudara-saudaranya. Di dalam perkataannya, Yehuda tidak berani menyalahkan Yusuf. Yehuda menyalahkan diri sendiri dan saudara-saudaranya yang lain. Karena itu, Yehuda berkata, “hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.”

Yehuda sampai pada puncak pembelaannya. Yehuda tidak mau berusaha untuk membela diri. Ia sadar bahwa di hadapan penguasa Mesir, Benyamin bisa dengan mudah dinyatakan bersalah, karena bukti sudah sangat kuat. Yehuda minta supaya dia diperbolehkan untuk menggantikan Benyamin, seperti janji Yehuda kepada ayahnya. Yehuda sudah berjanji kepada Yakub, akan menjadi jaminan bagi Benyamin.

Yehuda sedang menampilkan kedewasaan rohaninya yang bertumbuh sangat pesat. Yehuda yang dulu jatuh dalam dosa kedagingan, sekarang semakin kuat secara rohani. Yehuda akhirnya dipilih Tuhan untuk menjadi jalur bagi kehadiran Mesias di dunia ini. Dia yang paling mendekati gambaran yang akan dilakukan oleh Yesus Kristus. Yusuf memang telah menggambarkan Yesus Kristus dalam banyak hal. Tetapi Yehuda, dalam menghadapi situasi ini, ia rela mati untuk menggantikan Benyamin. Benyamin yang dinyatakan bersalah oleh Yusuf, tetapi Yehuda siap untuk menggantikan Benyamin menerima hukuman.

Yehuda berani mati untuk adiknya. Yesus berani dan rela mati untuk orang-orang berdosa (bdg. Roma 5:6-8). Bahkan Yesus rela mati untuk orang-orang yang membenci dan menghujat Dia. Jika ada dari antara kita yang membaca renungan ini dan belum percaya kepada Yesus, saya mengajak saudara-saudari untuk percaya kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus telah mati untuk saudara-saudari, terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatmu.

Kaum Benyamin tidak pernah lupa dengan Yehuda. Sampai ribuan tahun kemudian, ketika kerajaan Israel terpecah menjadi dua, sepuluh suku mengikuti Efraim, yang dipimpin oleh Yerobeam dan dua suku bersama dengan keluarga Daud (keturunan Yehuda), yaitu Benyamin. Jika Yesus Kristus telah mati menggantikan kita, jangan sampai kita lupa dengan Yesus Kristus.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top