Ujian Terhadap Abraham (Jelajah PL 88)

Kejadian 22:1-2

Setelah Ishak disapih dan bertumbuh semakin besar, maka Tuhan menguji iman Abraham. Hal ini dilakukan oleh Tuhan sebelum Sara mati. Diperkirakan peristiwa ini terjadi pada saat Ishak sudah bertumbuh remaja, atau bahkan sudah mulai usia dewasa. Tuhan memberi perintah kepada Abraham, supaya ia mempersembahkan Ishak sebagai korban persembahan. Sebenarnya, terjemahan yang lebih tepat adalah ‘menguji’ bukan ‘mencoba’.

Di dalam Yakobus 1:13 dikatakan, “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: Pencobaan ini datang dari Allah! Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.” Di dalam bahasa Indonesia, kata ‘mencobai’ biasanya dilakukan untuk maksud yang jahat, sedangkan ‘menguji’ biasanya digunakan untuk maksud yang lebih baik. Seseorang dicobai biasanya dengan harapan supaya gagal. Tetapi seseorang diuji karena harapannya berhasil.

Ujian seringkali berguna bukan hanya untuk orang yang diuji, tetapi juga berguna bagi orang lain. Ketika Tuhan memberi ujian kepada Abraham, Tuhan tahu kapasitas iman Abraham. Tuhan menguji Abraham, supaya orang lain (termasuk kita saat ini) tahu bahwa ada orang yang imannya kuat seperti Abraham. Dari peristiwa itu, diharapkan keturunan Abraham dan kita sebagai pembaca Alkitab, bisa belajar dan meneladani iman Abraham.

Dari jawaban Abraham terhadap firman Tuhan, kita mendapatkan kesan bahwa Abraham sangat dekat dengan Tuhan. Abraham selalu siap untuk mendengar dan melakukan firman Tuhan. Hal ini juga terlihat dari seluruh kehidupan Abraham. Abraham memang membangun komunikasi yang baik dengan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga memiliki komunikasi yang indah bersama dengan Tuhan? Apakah kita siap untuk selalu mendengarkan firman Tuhan dan melakukannya?

Pada hari ini, Tuhan berbicara dengan kita bukan melalu suara secara langsung. Tuhan hari ini berbicara melalui Alkitab, firman tertulis. Karena itu mustahil ada orang yang siap mendengarkan firman Tuhan, tetapi orang itu tidak pernah secara rutin membaca firman Tuhan. Terlalu banyak orang Kristen yang menjadikan Alkitab sebagai barang ‘keramat’. Alkitab itu disimpan dan jarang sekali dibaca. Jika demikian, tidak ada manfaat sama sekali orang itu memiliki Alkitab.

Komunikasi menjadi hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam kehidupan rohani. Karena itu, berdoa dan membaca firman Tuhan menjadi hal yang penting, yang perlu kita lakukan secara konsisten, terus menerus setiap hari.

Kali ini, perintah Tuhan kepada Abraham sangat berat untuk dilakukan. Abraham harus mengambil anaknya yang tunggal, yaitu Ishak. Ini adalah anak yang sangat dikasihi oleh Abraham. Anak itu harus diajak pergi ke tanah Moria. Di sana, anak itu harus dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban bakaran. Tidak dijelaskan bagaimana perasaan Abraham pada waktu itu, ketika mendengar perintah ini.

Tuhan tahu bahwa Ishak adalah anak yang dikasihi oleh Abraham. Meski demikian, Tuhan tetap menuntut hal itu dari Abraham.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top