Kejadian 25:17-21
Ismael mati di usia seratus tiga puluh tahun. Ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya. Ismael sebenarnya juga orang yang beriman kepada Tuhan. Meskipun akhirnya nanti kita melihat bahwa banyak keturunannya tidak percaya kepada Tuhan, tetapi Ismael sendiri mengenal dan percaya kepada Tuhan. Karena dia anak Abraham, tentu ia juga diajar dengan benar oleh Abraham mengenai pengajaran Tuhan.
Di dalam kitab Kejadian ada empat peristiwa besar yang dicatat, yaitu: penciptaan, kejatuhan manusia ke dalam dosa, air bah dan peristiwa menara Babel. Ada empat orang besar yang dikisahkan, yaitu: Abraham, Ishak, Yakub dan Musa. Ishak pada waktu itu berumur empat puluh tahun, ketika menikah dengan Ribka. Ribka disebut sebagai saudara perempuan Laban, orang Aram (Siria).
Ishak pasti juga tahu bahwa Mesias akan datang melalui dirinya dan keturunannya. Ia sangat tahu bahwa Abraham, ayahnya adalah pemegang janji Tuhan mengenai jalur keturunan Mesias. Melalui Abraham, maka keturunan semua bangsa di bumi akan mendapatkan berkat. Ishak sadar bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan untuk meneruskan garis keturunan Mesias itu. Ketika Ishak menikah dengan Ribka, ia sudah yakin bahwa Tuhan akan memberikan keturunan kepadanya, yang akan meneruskan jalur kedatangan Mesias ke bumi ini.
Hal-hal yang dipercaya pasti terjadi itu seringkali membuat terlena orang yang mengetahuinya. Sama seperti ketika kita merasakan berkat Tuhan melimpah atas kita, seringkali justru menyebabkan iman menjadi kendor. Akibatnya kita tidak terlalu berharap kepada Tuhan. Padahal Tuhan ingin supaya hidup kita bergantung penuh kepada Tuhan. Karena itu, ketika kita mengalami hal-hal yang sulit, sebenarnya bukan karena Tuhan tidak mau memberkati, tetapi supaya kita tetap berharap kepada Tuhan.
Pada waktu itu sepertinya Tuhan sengaja menutup kandungan Ribka terlebih dahulu. Bisa juga masalah genetik mulai terjadi pada saat itu. Abraham dan Sara masih saudara dan mereka sulit memiliki anak. Demikian juga Ishak dan Ribka masih saudara dan mereka juga sulit memiliki anak. Meskipun demikian, pasti ada campur tangan Tuhan, sehingga waktu Tuhan tepat bagi mereka. Karena hal itu, maka Ishak berdoa kepada Tuhan. Tuhan mengabulkan doanya, sehingga Ribka mengandung.
Ketika masalah terjadi, memaksa Ishak untuk kembali mengandalkan Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan. Hal inilah yang diinginkan oleh Tuhan, supaya orang-orang yang percaya kepada-Nya juga bergantung penuh kepada Tuhan. Ketika kita mengetahui bahwa Tuhan mendengar doa kita, pasti iman kita pun akan bertumbuh. Meskipun demikian, ketika Tuhan belum mengabulkan permintaan kita, jangan sampai kita menjauhi Tuhan.
Pasti yang dilakukan oleh Ishak tidak sesederhana itu. Ketika kita membaca ayat ini, seolah-olah Tuhan langsung mengabulkan doa Ishak. Ribka melahirkan anak kembar ketika Ishak berumur enam puluh tahun. Dua puluh tahun mereka menikah dan tidak memiliki anak. Pasti sudah banyak doa yang disampaikan kepada Tuhan.
Views: 83