Rancangan Kebaikan (Jelajah PL 214)

Kejadian 50:12-26

Anak-anak Yakub melakukan pemakaman sesuai dengan pesan Yakub. Anak-anak Yakub mengangkat dia ke tanah Kanaan dan menguburkan Yakub di dalam gua di ladang Makhpela. Ladang itu telah dibeli oleh Abraham, untuk menjadi kuburan milik Abraham dan keturunannya. Setelah semua proses pemakaman selesai, maka Yusuf dan saudara-saudaranya kembali ke Mesir.

Setelah kematian Yakub, saudara-saudara Yusuf merasa khawatir dan takut. Mereka takut jika Yusuf membalas dendam kepada mereka. Selama Yakub masih hidup, mereka masih bisa merasa aman. Ketika Yakub telah mati, maka saudara-saudaranya merasa tidak memiliki perlindungan atas diri mereka. Mereka harus mengakui dan meminta ampun kepada Yusuf. Inilah kesempatan yang baik bagi mereka untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada Yusuf.

Mendengar semua yang disampaikan oleh saudara-saudaranya, Yusuf terharu. Sebenarnya Yusuf sudah sejak lama memaafkan dan mengampuni mereka. Bahkan sebelum Yakub pindah ke Mesir, semua tindakan yang dilakukan oleh Yusuf menggambarkan bahwa dia tidak memiliki dendam dengan saudara-saudaranya. Yusuf pasti takut kepada Tuhan, karena Yusuf sadar bahwa Tuhan sudah memimpin kehidupannya, sampai menjadi pemimpin di Mesir. Selain itu, saudara-saudara Yusuf sudah meminta maaf dengan tulus. Bahkan saudara-saudara Yusuf siap menghambakan diri kepada Yusuf.

Ayat 20 adalah tema dari kitab ini, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” Yusuf memegang prinsip ini, sesuai juga dengan Roma 8:28 yang mengatakan, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Apapun yang terjadi pada hidup kita, jika kita tetap berada di dalam kehendak Tuhan, maka semua yang terjadi itu adalah untuk kebaikan kita. Tuhan memiliki maksud dan rencana di dalam setiap perkara. Banyak orang mungkin merancangkan hal-hal yang jahat terhadap kita. Tetapi jika kita hidup dalam kebenaran, Tuhan bisa memutarbalikkan rencana jahat orang itu menjadi rancangan bagi kebaikan kita. Kita tidak perlu takut, jika kita ada di dalam kebenaran. Ini pengalaman yang telah dilalui oleh Yusuf.

Yusuf masih hidup selama beberapa tahun setelah kematian ayahnya. Yusuf masih sempat melihat keturunannya sampai generasi ketiga. Yusuf melihat bahwa Tuhan telah menggenapi beberapa nubuatan yang pernah disampaikan oleh ayahnya. Yusuf hidup di dunia selama seratus sepuluh tahun. Yusuf percaya bahwa keturunan Israel akan keluar dari Mesir dan kembali ke tanah Kanaan. Iman Yusuf ini juga tercatat dalam Ibrani 11:22, “Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.”

Kitab Kejadian diakhiri dengan kisah kematian Yusuf. Selanjutnya kita akan masuk ke dalam kitab Keluaran, yang menulis kisah tentang keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top