Potifar (Jelajah PL 166)

Kejadian 39:2

Dalam kondisi sebagai budak, Yusuf benar-benar menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Dia sudah tidak menjadi manusia merdeka lagi. Dia juga tidak tahu pasti jalan hidupnya, karena kehidupannya sudah tidak lagi menjadi miliknya sendiri, tetapi menjadi milik tuannya. Mungkin Yusuf sempat frustrasi dengan keadaa hidupnya begitu cepat. Sebelumnya ia menjadi anak yang sangat dikasihi oleh orangtuanya. Tidak selang lama, ia sudah menjadi budak dan tidak memiliki kemerdekaan serta tidak mendapatkan rasa kasih dari orang lain.

Dalam kondisi seperti itu, Yusuf tidak putus asa. Ia memutuskan untuk tetap bersandar kepada Tuhan. Hidupnya benar-benar bergantung kepada Tuhan, karena tidak ada lagi harapan secara duniawi. Yusuf pasti berdoa kepada Tuhan, memohon supaya ia mendapatkan tuan yang baik. Akhirnya datanglah Potifar yang memilih untuk membeli Yusuf. Potifar adalah seorang dari Mesir, pegawai istana Firaun. Status Potifar sebagai orang Mesir, sengaja ditekankan berulang-ulang di dalam pasal ini.

Pada waktu itu, Mesir pernah dikuasai oleh suku-suku pendatang. Dalam kondisi ini, Firaun terbuka bagi orang-orang Kanaan. Ketika nanti Yakub datang ke Mesir, ia disambut gembira oleh Firaun yang memerintah pada waktu itu. Setelah suku-suku pendatang tidak lagi memiliki kekuasaan di Mesir, barulah muncul seorang penguasa Mesir yang tidak mengenal Yusuf, yang disebut juga Firaun. Firaun yang satu ini sangat benci dengan para pendatang, sehingga menjadikan bangsa Israel sebagai budak di Mesir.

Istilah pegawai istana Firaun, bisa dikatakan dengan bahasa lain, yaitu sida-sida. Sida-sida ini adalah pegawai istana tertentu yang dikebiri (atau disebut juga dengan kasim). Memang beberapa tafsiran mengatakan demikian. Meskipun demikian, Potifar ternyata memiliki istri. Tidak diceritakan dengan jelas, apakah Potifar ini sudah menikah terlebih dulu sebelum menjadi pegawai istana Firaun atau tidak. Tetapi tidak jarang juga ada perempuan-perempuan yang mau dinikahi oleh sida-sida, karena berbagai alasan, seperti alasan ekonomi atau politik. Pernikahan-pernikahan seperti ini biasanya sudah diatur oleh orang tua.

Jika Potifar memang seorang pegawai istana yang dikebiri, maka istri Potifar pasti akan mendapatkan tekanan secara psikologis. Istri Potifar akan memiliki kecenderungan untuk menjadi istri yang tidak setia. Ia akan mencari jalan untuk bisa memuaskan keinginan jasmaninya. Pada saat itu, pihak istana biasanya mengebiri pegawai-pegawainya yang bekerja di istana. Beberapa alasan, antara lain: supaya pegawal istana bisa berkonsentrasi dengan tugas yang diberikan, supaya mereka tidak selingkuh dengan pihak istana (termasuk dengan istri raja), supaya mereka tidak berpikir tentang pemberontakan (karena tidak bisa memiliki keturunan).

Potifar memiliki kedudukan tinggi, karena ia menjadi pengawal raja. Dia juga bertugas untuk mengontrol para tahanan raja, yang kebanyakan adalah tahanan karena alasan politik. Orang inilah yang membeli Yusuf dari tangan orang Ismael. Potifar mempekerjakan Yusuf di rumahnya. Yusuf pasti melakukan apa saya yang diperintahkan oleh tuannya. Yusuf melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh, tanpa berpikir untuk malas atau merasa tertekan.

Views: 32

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top