Pentingnya Berketetapan Hati (Jelajah PL 82)

Kejadian 20:3-7

Mengenai ketetapan hati, penting bagi kita untuk mempelajari dan mendalaminya, sehingga kita bisa menerapkan dalam kehidupan kita. Kita bisa belajar dari kesalahan Abraham dan Sara, sehingga kita tidak melakukan hal yang sama. Kita bisa belajar dari ketetapan hati yang dimiliki oleh Daniel. Pada waktu itu Daniel dibuang dan dibawa ke Babilonia. Di dalam Daniel 1:8 dikatakan, “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja.”

Daniel sudah merancang dalam hatinya, jika situasi sulit terjadi atas dia, maka dia berketetapan hati tidak akan menajiskan diri dengan santapan dan minuman raja Babilonia. Penting bagi kita untuk melakukan persiapan dan hidup dengan penuh kewaspadaan. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita perlu memiliki ketetapan hati, supaya tidak mudah terlena dengan berbagai macam pengaruh yang buruk. Keinginan daging akan seringkali bertentangan dengan keinginan roh.

Dibalik peristiwa kesalahan Abraham ini kita harus menyadari bahwa Iblis tidak pernah menyerah. Iblis akan melakukan apa saja untuk menggagalkan rencana Tuhan, terutama rencana atas keselamatan umat manusia. Semakin kuat iman kita dan semakin kita aktif melayani Tuhan, Iblis akan terus menyerang kita dan mencari titik-titik lemah kita. Iblis ingin menghancurkan kehidupan Abraham dan juga menghancurkan janji Tuhan.

Bukan hanya Abraham yang tahu tentang janji Tuhan tentang keturunan. Iblis juga sangat tahu tentang hal itu. Iblis tahu bahwa Tuhan berencana untuk menghadirkan Mesias di dunia ini melalui Abraham dan Sara. Karena perkataan Abraham, maka Abimelekh, raja Gerar itu, berkeinginan untk mengambil Sara menjadi istrinya. Abraham sepertinya tidak sadar bahwa ketika ia memberikan Sara kepada Abimelekh, maka janji Tuhan mengenai keturunan akan berantakan.

Di sisi lain, usia Sara pada waktu itu sudah mendekati sembilan puluh tahun. Cukup menarik bahkan aneh bagi kita saat ini, ketika seorang raja masih tertarik dengan seorang perempuan yang sudah tua untuk dinikahi. Sepertinya Sara memang seorang perempuan yang sangat cantik, yang mungkin tidak menampakkan penuaan di tubuhnya. Di dunia ini, tidak ada perempuan yang berusia lanjut yang menarik hati para raja atau pemimpin.

Tuhan tidak pernah membiarkan rencana-Nya gagal. Karena itu, pada waktu malam, Tuhan datang kepada Abimelekh melalui mimpi. Di dalam mimpi itu, Tuhan berfirman, “Engkau harus mati oleh karena perempuan yang telah kauambil itu; sebab ia sudah bersuami.” Abimelekh ini bukan nama orang, tetapi sebutan atau gelar, seperti Firaun. Abimelekh artinya ayahku raja. Sebenarnya Abimelekh dalam hal ini tidak bersalah. Bahkan ia melakukan dengan ketulusan hati dan dengan tangan yang suci.

Dari perkataan Abimelekh itu kita bisa menyimpulkan bahwa perilaku dan kehidupan orang di Gerar tidak seburuk bayangan Abraham. Karena itulah Tuhan memberi peringatan kepada Abimelekh, untuk mencegahnya berbuat dosa terhadap Tuhan. Tuhan menyuruh Abimelekh untuk mengembalikan Sara kepada Abraham. Selain itu Tuhan memberi tahu bahwa Abraham akan mendoakan Abimelekh supaya tetap hidup, karena Abraham disebut juga nabi.

Views: 26

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top