Pengaruh Yang Berat (Jelajah PL 142)

Kejadian 34:1

Kita masuk dalam sebuah kisah perjalanan keluarga Yakub yang tidak menyenangkan. Jika Yakub bisa memilih, seharusnya hal itu tidak terjadi pada dirinya dan keluarganya. Keluarga Yakub baru saja pindah dari tanah Padang-Aram, dari rumah Laban ke tanah Kanaan. Mereka sudah melewati sungai Yordan dan sudah bertemu dengan Esau. Esau dan Yakub sudah berbaikan. Yakub sudah tinggal di daerah Sikhem, milik kepunyaan Hemor.

Ternyata selalu ada bahaya yang mengancam, ketika orang percaya tinggal berdampingan dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Hari ini juga demikian, terlalu banyak pengaruh yang tidak baik ketika orang percaya hidup berdampingan dengan orang yang belum percaya kepada Tuhan. Tetapi, selama kita masih hidup di dunia ini, kita tidak akan pernah bisa lepas dari kehidupan sosial yang seperti itu.

Menyadari akan hal itu, maka kita harus selalu waspada. Kehidupan sosial dan bermasyarakat tidak bisa kita hindari. Sebagai makhluk sosial, kita tidak akan bisa hidup sendiri, tanpa bantuan atau berdampingan dengan orang lain. Yang perlu kita jaga adalah pengajaran atau perilaku mereka, supaya tidak sampai mempengaruhi kehidupan kita. Pengajaran mereka jangan sampai berpengaruh negatif terhadap kita. Gaya hidup kita seharusnya terpisah dari gaya hidup mereka.

Memang hal seperti itu akan sangat sulit untuk dilakukan. Kita harus berusaha sekuat tenaga, supaya tetap bisa menjadi orang yang percaya kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, tanpa ada campuran yang tidak baik dari pihak lain. Dunia ini sudah penuh dengan kejahatan. Mau tidak mau, kita harus hidup berdampingan dengan lingkungan seperti itu. Sedapat-dapatnya kita bisa menghindar. Tetapi jika tidak bisa, maka kita harus kuat untuk menghadapinya.

Ketika Yakub tinggal di tanah Kanaan, maka semua penduduk di tempat itu tidak mengenal Tuhan. Mereka memiliki standar moralitas yang sangat rendah. Yakub perlu memberikan pengajaran yang kuat kepada keturunannya tentang nilai-nilai moralitas yang benar, yang sesuai dengan ajaran Tuhan. Memang tidak mudah untuk memberikan pengajaran seperti itu. Karena itu di satu sisi Yakub bisa berhasil, sedangkan di sisi lain, selalu ada celah yang membuat pengajaran itu tidak sampai kepada anak-anaknya.

Kita ketahui bahwa keluarga Yakub bukanlah keluarga yang ideal dan harmonis. Sudah bertahun-tahun terjadi pertengkaran antara istri-istri Yakub. Permasalahan ini terjadi karena Yakub tidak bisa memilih secara tepat, karena dia sudah ditipu oleh Laban. Idealnya, pasangan suami istri bersifat monogami (satu suami dan satu istri). Tetapi Yakub sudah terjebak pada pernikahan poligami.

Dari semula, rancangan Tuhan bagi kehidupan keluarga adalah satu suami dan satu istri. Jika terjadi penyimpangan akan rancangan Tuhan ini, maka bisa dipastikan bahwa permasalahan akan terus muncul di dalam keluarga tersebut. Hal ini akan sangat berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak Yakub. Mereka tidak mendapatkan teladan yang baik, maka anak-anaknya memiliki kemungkinan besar untuk menyimpang dari rancangan Tuhan.

Views: 47

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top