Mimpi Bukan Firman (Jelajah PL 177)

Kejadian 41:2-7

Firaun bermimpi bahwa ia berdiri di tepi sungai Nil. Maka tampaklah dari sungai Nil, keluar tujuh ekor lembu yang baik dan gemuk, sedang makan rumput di tepi sungai itu. Pasti Firaun cukup gembira dengan gambaran mimpi seperti itu. Bagi orang Mesir, lembu menjadi perwujudan dari salah satu dewa mereka, yaitu dewa kesuburan. Mesir pada waktu itu memiliki tanah yang sangat subur, karena dialiri oleh sungai yang sangat besar, yaitu sungai Nil. Kota-kota penting Mesir berada di sekitar sungai Nil. Mesir menjadi negara yang penting, menjual hasil makanan ke berbagai negara di sekitarnya.

Tetapi Firaun menjadi sangat kaget ketika muncul tujuh lembu yang lain. Ketujuh lembu itu keluar dari sungai Nil dan memiliki gambaran buruk serta berbadan kurus. Hal ini berlawanan dengan gambaran lembu sebelumnya. Tujuh lembu kurus ini berdiri di samping lembu-lembu gemuk dan memakan lembu-lembu gemuk tersebut. Memang hal ini hanya akan terjadi dalam mimpi, karena lembu tidak akan pernah memakan lembu yang lain. Karena kaget, Firaun segera bangun dari tidurnya.

Tetapi karena sangat mengantuk, maka Firaun tertidur lagi. Setelah itu tampaklah mimpi yang kedua. Gambarannya mirip dengan mimpi yang pertama. Muncul tujuh bulir gandum yang baik dari satu tangkai. Pada waktu itu gandum menjadi makanan pokok di daerah itu. Tetapi selanjutnya tumbuh tujuh bulir gandum yang kurus dan layu oleh angin timur. Wilayah di sebelah timur Mesir adalah padang gurun, sehingga angin dari wilayah itu merupakan angin kering yang mematikan. Lebih aneh lagi, tujuh bulir gandum yang kurus itu menelan tujuh bulir gandum yang baik.

Mimpi yang kedua ini juga mengejutkan Firaun, sehingga ia segera terjaga dari tidurnya. Firaun sangat gelisah dengan mimpinya itu. Ia baru saja dua kali bermimpi, dengan mimpi yang serupa. Dia merasa bahwa akan terjadi hal yang penting, berdasarkan mimpi yang ia dapatkan pada waktu itu. Memang pada saat itu, terkadang Tuhan berfirman melalui mimpi. Tuhan melakukan hal itu sebelum Yesus Kristus datang ke dunia. Hal ini tercatat di dalam Ibrani 1:1-2. Cara Tuhan berkomunikasi dengan manusia berubah, setelah Tuhan Yesus hadir sebagai manusia di dunia.

Saat ini Yesus Kristus sudah tidak ada di bumi ini secara fisik. Kita tidak bisa mendengar suara Yesus Kristus secara langsung. Maka pada zaman ini, Tuhan berbicara kepada manusia melalui Alkitab. Pada hari ini, kita tidak perlu mengharapkan firman Tuhan melalui mimpi, melalui suara langsung dari Tuhan atau malaikat, melalui penglihatan, atau melalui hal-hal lain selain Alkitab tertulis yang sudah ada di tangan kita masing-masing. Jika saat ini kita bermimpi, maka itu pasti bukan firman Tuhan.

Di dalam Pengkhotbah 5:2 dikatakan, “Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.” Semenjak firman Tuhan sudah tertulis lengkap di Alkitab, maka Tuhan tidak lagi menggunakan mimpi untuk berkomunikasi dengan manusia. Jangan lupa, bahwa Iblis bisa dan mampu untuk berbicara kepada manusia melalui mimpi atau penglihatan. Karena itu, pada saat ini Tuhan membatasi komunikasi-Nya hanya melalui firman tertulis, di dalam Alkitab.

Views: 24

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top