Kejadian 13:9-10
Abram lebih suka menanggung kerugian daripada masalah itu semakin meluas dan melibatkan orang lain. Abram akhirnya pergi kepada Lot dan bermusyawarah. Abram mengatakan bahwa ia akan mengalah dan akan pergi ke arah sebaliknya dari Lot. Jika Lot ke kiri, Abram akan ke kanan, demikian sebaliknya. Abram tidak ingin masalah ini semakin tajam. Abram sangat mengasihi keponakannya dan tidak mau perselisihan itu berlarut-larut.
Abram memberi kebebasan kepada Lot untuk memilih lahan yang dia suka. Abram akan pergi ke sebaliknya. Lot sedang lupa diri. Seharusnya ia yang memberi pilihan kepada Abram, karena seharusnya ia menghormati pamannya. Akhirnya Lot menggunakan kesempatan itu, ia memilih seluruh lembah Yordan yang dilihat olehnya banyak air, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar.
Lembah sungai Yordan sepertinya memiliki tanah yang subur. Berbeda dengan keadaan sekarang, sekitar sungai Yordan seringkali kekeringan dan dekat dengan laut mati. Ada yang memperkirakan bahwa Sodom dan Gomora adalah laut mati pada saat ini. Tetapi di zaman Abram, tempat itu masih sangat indah. Hukuman terhadap Sodom dan Gomora telah mengubah tempat itu menjadi tempat yang tidak indah lagi.
Lot memutuskan hal yang salah. Lot hanya mengandalkan penglihatannya untuk mengambil keputusan. Di dalam kitab Samuel, ketika Samuel ingin mencari raja dari salah satu anak Isai untuk menggantikan raja Saul, Samuel mencoba memutuskan dengan apa yang ia lihat. Ketika Samuel bertemu dengan Eliab, ia mengira bahwa itulah yang dikehendaki oleh Tuhan untuk menjadi raja. Samuel terpana dengan penampilan Eliab. Manusia melihat dari luar, tetapi Tuhan melihat hatinya.
Untuk mengambil keputusan, apa yang kita lihat sangat terbatas. Karena itu, perlu ada pertimbangan lain untuk mengambil keputusan yang lebih tepat. Lot melihat bahwa tanah di lembah Yordan itu baik. Kita belajar dari hal ini, perlu pertimbangan lain selain dari apa yang kita lihat. Kita perlu melihat aspek rohani. Di dalam 1 Kor 2:14 dikatakan bahwa manusia jasmani tidak akan bisa mengerti hal-hal yang berasal dari Tuhan. Kita perlu Roh Kudus yang telah masuk dalam hati kita, sehingga hati nurani kita semakin peka, untuk mengambil keputusan dengan penuh hikmat.
Lot lebih mementingkan harta benda. Ia melihat bahwa di lembah Yordan itu, ia akan bisa dengan cepat melipatgandakan hartanya. Ia akan memperoleh keuntungan besar yang bisa didapat dengan cepat. Dia tidak mempertimbangkan dampak rohani dari keputusannya itu. Banyak orang yang salah dalam hal ini. Banyak orang yang mengambil keputusan hanya berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan jasmani saja. Jika saat ini ada di antara kita melakukan hal ini, segera menyadarinya.
Ada banyak keputusan yang harus kita ambil, selama kita hidup di dunia ini. Ada keputusan yang paling penting, yang bersangkutan dengan keselamatan jiwa. Ada orang yang lebih memilih untuk tinggal di tempat yang mudah untuk mencari uang, tetapi sulit untuk mendapatkan komunitas rohani yang sehat. Sepertinya bijaksana, tetapi kerugian rohani yang besar akan kita dapatkan, cepat atau lambat.
Views: 27