Masa Kelimpahan di Mesir (Jelajah PL 180)

Kejadian 41:37-57

Di hadapan Firaun dan para pegawai raja, telah berdiri seorang muda Ibrani yang sangat mengesankan mereka semua. Yusuf telah mengartikan mimpi yang menggelisahkan hati Firaun. Bahkan Firaun mengakui bahwa Roh Tuhan ada dalam diri Yusuf. Memang Firaun tidak tahu tentang konsep Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel. Firaun hanya berbicara berdasarkan atas keyakinannya sebagai penyembah berhala. Firaun tahu bahwa Yusuf berbeda dengan yang lain, memiliki kelebihan supranatural.

Di saat yang sama, dengan cepat Firaun membuat keputusan. Ia menunjuk dan melantik Yusuf sebagai orang yang memiliki kuasa atas seluruh tanah Mesir. Dari hal inilah, Yusuf mengerti akan rencana Tuhan terhadap dirinya. Yusuf telah mengalami berbagai macam hal yang tidak mudah, tetapi pada akhirnya ia dipersiapkan untuk menjadi orang yang berkuasa atas Mesir. Demikian juga dengan kita pada saat ini, ketika Tuhan mengizinkan banyak kesulitan terjadi dalam hidup kita, jangan sampai kita undur dari Tuhan. Tuhan pasti memiliki rencana yang indah atas hidup kita.

Kuasa yang dimiliki oleh Yusuf sangat besar. Ia menjadi orang kedua setelah Firaun. Segala sesuatu yang dilakukan oleh Yusuf, tidak akan ditentang oleh Firaun. Jika Yusuf tidak dipersiapkan dengan baik, ia akan mudah berubah menjadi orang yang tinggi hati dan sombong. Kekuasaan yang tanpa batas ini, jika jatuh ke tangan orang yang tidak tepat, akan menjadi malapetaka bagi rakyat yang diperintahnya. Yusuf telah mendapatkan pendidikan kehidupan yang tidak mudah. Hasilnya, Yusuf tetap memiliki kerendahan hati, meskipun memiliki kuasa yang tidak terbatas di tanah Mesir.

Setelah melantik Yusuf, Firaun memberikan cincin meterai, pakaian dari kain lenan halus dan mengalungkan kalung emas di leher Yusuf. Semua ini melambangkan kuasa dan mandat tinggi yang diberikan oleh Firaun kepada Yusuf. Yusuf bahkan disuruh untuk naik di kereta kedua dan orang-orang berseru di hadapan Yusuf: “Hormat!” Penguasa baru di tanah Mesir, diperkenalkan kepada rakyat Mesir. Orang-orang kagum dengan hikmat yang dimiliki oleh Yusuf.

Supaya pemimpin baru ini lebih mudah diterima oleh rakyat Mesir, maka Firaun memberi nama baru kepada Yusuf, yaitu Zafnat-Paaneah. Firaun juga memberikan istri kepada Yusuf, yaitu Asnat, anak Potifera, imam di On (imam dewa matahari). Yusuf berumur tiga puluh tahun pada saat ia menghadap Firaun. Sekitar tiga belas tahun Yusuf menderita dan menjadi budak, karena ia dijual pada usia tujuh belas tahun. Setelah menjadi penguasa di Mesir, ia segera melaksanakan tugasnya. Ia mengelilingi tanah Mesir dan mengumpulkan seperlima dari hasil panen yang sangat berlimpah-limpah selama tujuh tahun.

Saat itu sepertinya tidak ada rakyat yang mengeluh, karena memang hasil panen sangat berlimpah. Seandainya mereka tidak menyerahkan seperlima hasil pertanian mereka, pasti hasil panen itu akan terbuang begitu saja. Biasanya, ketika seseorang sedang dalam kelimpahan, akan memiliki kecenderungan untuk menghambur-hamburkan hasil panen itu. Yusuf menimbun hasil panen itu sangat banyak, sampai tidak bisa dihitung. Sebelum terjadi kelaparan, Yusuf mendapat dua anak laki-laki yang diberi nama Manasye dan Efraim.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top