Kejadian 6:5
Suatu ketika terjadi peristiwa anak-anak Allah atau malaikat-malaikat, yang menghampiri anak-anak perempuan manusia, bersetubuh dengan mereka dan menghasilkan keturunan. Hal ini memang sulit dipercaya oleh banyak orang. Penafsiran seperti ini juga banyak ditolak, karena sepertinya memang tidak masuk akal. Ada yang menafsirkan bahwa “anak-anak Allah” ini adalah keturunan Set. Sedangkan “anak-anak manusia” berasal dari keturunan Kain. Tetapi penafsiran seperti ini tidak cocok dan tidak masuk akal jika membuat Tuhan murka.
Istilah “anak-anak manusia” di ayat 1 adalah istilah untuk manusia secara umum, bukan hanya keturunan Kain saja. Kita juga bisa melihat silsilahnya di pasal 5. Jadi, penafsiran yang paling masuk akal, istilah anak-anak Allah adalah malaikat. Di dalam Yudas 1:6-7 dikatakan, “Dan bahwa Ia menahan malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka, dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar, sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tidak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang.”
Di ayat tersebut dijelaskan bahwa ada malaikat yang tidak taat dengan batas-batas kekuasaan mereka. Mereka adalah malaikat yang menyimpang. Apa yang seharusnya tidak boleh mereka perbuat, justru mereka lakukan. Mereka telah meninggalkan tempat kediaman mereka. Memang mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak wajar. Sepertinya ini adalah jenis Iblis tertentu yang sudah jatuh ke dalam dosa, karena mereka ada di dalam belenggu abadi. Tidak semua malaikat yang jatuh ke dalam dosa, masuk dalam kategori ini.
Malaikat ini telah dibelenggu abadi, karena mereka sama seperti Sodom dan Gomora. Mereka telah melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tidak wajar. Tuhan mengungkapkan melalui kitab Yudas bahwa hari ini, mereka telah dibelenggu oleh Tuhan secara khusus. Sementara malaikat-malaikat lain yang telah jatuh ke dalam dosa, tidak dibelenggu. Mereka masih bebas untuk menggoda manusia.
Secara khusus, sepertinya kitab Yudas ini mengacu pada peristiwa di kitab Kejadian, yang saat ini sedang kita bahas. Mereka adalah kategori malaikat-malaikat cabul yang datang dan bersetubuh dengan anak-anak perempuan manusia. Memang pada prinsipnya malaikat itu tidak menikah, tidak kawin dan dikawinkan. Hal itu telah dicatat di dalam Matius 22:30-31. Yang tercatat di dalam Injil Matius itu adalah malaikat yang tidak menyeleweng, malaikat yang saat ini berada di Surga bersama dengan Yesus Kristus.
Pada umumnya malaikat itu memang sewajarnya tidak kawin, tetapi bukan berarti bahwa mereka tidak mampu atau tidak bisa kawin. Mereka memiliki potensi untuk kawin. Malaikat yang kawin, seperti yang tercatat di dalam kitab Yudas, adalah malaikat yang meninggalkan batas-batas kekuasaan mereka, mengejar kepuasan-kepuasan yang tidak wajar. Sedangkan malaikat yang normal dan wajar, seharusnya sesuai dengan yang dikatakan di dalam injil Matius tersebut.
Views: 45