Kejadian 32:1-2
Yakub adalah seseorang yang menginginkan berkat Tuhan dalam hidupnya. Di awal kehidupannya, Yakub sepertinya tidak memiliki pedoman dan dasar yang kuat untuk mengerti kehendak Tuhan dalam hidupnya. Karena itu, Yakub mencoba memperoleh berkat Tuhan dengan berbagai macam cara, termasuk cara yang negatif. Sejak mau lahir, Yakub sudah memegang tumit kakaknya, untuk mendapatkan hak kesulungan. Ia juga sempat menukarkan hak kesulungan dengan sepiring kacang merah.
Sampai pada akhirnya, Yakub mengikuti saran Ribka untuk merebut berkat Tuhan dari Esau, dengan berpura-pura menjadi Esau. Seharusnya Yakub tahu bahwa tanpa melakukan hal tersebut, Tuhan akan memberkatinya. Itulah yang Tuhan sudah janjikan kepadanya. Hal itu sudah terjadi dua puluh tahun sebelumnya. Pada waktu itu Esau sangat marah dan ingin membunuh Yakub. Ribka menyuruh Yakub untuk melarikan diri ke sanak saudaranya di Padang-Aram, yaitu Laban.
Sebelum Yakub pergi ke tempat Laban, Ribka berjanji kepada Esau untuk memberitahu Yakub jika Esau sudah tidak marah lagi. Tetapi selama dua puluh tahun, Yakub tidak pernah mendengar kabar dari Ribka, ibunya. Tidak ada hal itu dicatat di dalam Alkitab. Setelah dua puluh tahun, Yakub pulang menuju ke tanah Kanaan. Ketika Yakub memutuskan untuk kembali ke tanah Kanaan, tentu ia memberanikan diri, karena ia belum mendapatkan kabar mengenai Esau. Yakub khawatir ketika harus bertemu dengan Esau.
Hal ini juga sering terjadi pada kehidupan orang Kristen saat ini, yang seringkali khawatir untuk menghadapi berbagai macam tantangan di dunia ini. Karena itu, kita perlu belajar dari pengalaman Yakub dalam menghadapi permasalahan. Tuhan tidak membiarkan Yakub dalam perjalanan tersebut. Tuhan seringkali memberikan pertolongan untuk Yakub. Yakub seharusnya ingat, bahwa Tuhanlah yang telah memberi perintah kepadanya untuk kembali ke tanah Kanaan. Jika itu perintah Tuhan, maka Yakub yakin akan ada penyertaan Tuhan.
Siapapun yang berada dalam kehendak Tuhan, maka Tuhan pasti menyertai. Tantangan atau bahaya yang akan menghalangi orang tersebut, tidak akan berhasil. Para pemberita Injil di berbagai generasi telah membuktikan penyertaan Tuhan tersebut. Meskipun mereka telah pergi ke berbagai tempat yang berbahaya, penyertaan Tuhan tetap terjadi. Pemberitaan Injil itu berhasil dilakukan di berbagai tempat, karena ada orang-orang yang berani menerima tantangan untuk melakukan penginjilan.
Yakub tahu bahwa kembali ke tanah Kanaan adalah kehendak Tuhan bagi dirinya. Seharusnya Yakub berangkat dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan akan menyertai dia. Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa kedagingan manusia sangat lemah. Kita cenderung lupa dengan janji penyertaan Tuhan, sehingga kekhawatiran akan lebih kuat daripada keyakinan akan penyertaan Tuhan.
Tuhan memberi kekuatan secara langsung kepada Yakub. Tuhan mengutus para malaikat-Nya untuk menguatkan Yakub. Yakub pernah melihat malaikat yang turun naik ke Surga melalui tangga. Sekarang ia juga melihat banyak malaikat yang menguatkan dia. Tempat itu diberi nama Mahanaim yang artinya dua pasukan. Ada pasukan Tuhan yang sedang menyertai Yakub.
Views: 25