Korban Persembahan (Jelajah PL 18)

Kejadian 4:3-4

Di dalam Matius 23:35, Habel disebut sebagai orang benar. Sedangkan di dalam Lukas 11:50, Habel disebut sebagai nabi. Jika dia disebut sebagai orang benar, maka Habel adalah orang yang percaya kepada Tuhan. Jika dia disebut nabi, maka pewahyuan Tuhan sudah berlangsung. Orang benar adalah orang yang percaya pada wahyu yang diberikan oleh Tuhan.

Kain dan Habel memiliki perbedaan yang mendasar, terutama dalam hal iman. Mereka berdua mempersembahkan korban kepada Tuhan. Pengajaran mengenai korban persembahan seharusnya telah diajarkan oleh Adam kepada anak-anaknya. Pasti Adam sudah mendapatkan cara mempersembahkan korban, dari Tuhan sendiri. Hal itu sudah dilakukan oleh Tuhan sendiri, ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan mengorbankan binatang yang kulitnya dijadikan pakaian untuk manusia.

Korban itu adalah gambaran dari Yesus Kristus yang akan datang. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus, maka Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Tuhan yang menghapus dosa seisi dunia. Domba sendiri tidak bisa menghapus dosa. Domba hanya dipakai sebagai simbol bahwa akan datang seorang Juruselamat yang akan berkorban dan mati, untuk menyelamatkan umat manusia. Domba itulah yang menggambarkan Yesus Kristus.

Seharusnya Kain dan Habel tahu akan hal itu. Adam pasti sering memberikan korban kepada Tuhan dan anak-anaknya juga pasti melihat itu. Bisa saja Kain dan Habel juga pernah memberikan korban kepada Tuhan, sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Tetapi Kain memutuskan untuk memberi korban persembahan dengan cara yang berbeda. Kain mulai tidak mau menuruti perintah Tuhan. Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanahnya kepada Tuhan sebagai korban persembahan.

Memang kalau dilihat dari jumlahnya, bisa jadi persembahan Kain lebih banyak daripada persembahan Habel. Kain mempersembahkan sebagian (setengah) dari semua hasil tanahnya. Tetapi Tuhan tidak melihat jumlah. Tuhan melihat niat hati seseorang yang mau mempersembahkan, yang sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Tuhan. Ini salah satu bentuk ketaatan kepada Tuhan. Selain itu, disebutkan bahwa itu adalah korban persembahan. Salah satu unsur korban adalah nyawa atau darah. Hasil pertanian tidak ada yang mengeluarkan darah.

Berbeda dengan Kain, Habel memberikan korban persembahan sesuai dengan ketentuan Tuhan. Habel mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Hasilnya, Tuhan mengindahkan atau menerima Habel dan korban persembahannya itu. Tentu Tuhan telah memberikan informasi detail tentang persembahan yang bisa diterima oleh Tuhan.

Hari ini banyak orang ingin bahagia, ingin sukses, bahkan ingin masuk Surga, tetapi tidak dengan cara yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Tuhan yang telah menciptakan dan menetapkan semuanya, maka manusia harus melakukan segala sesuatu sesuai dengan cara Tuhan. Kita bisa lihat saat ini bahwa banyak orang yang ingin memuliakan Tuhan, tetapi dengan cara sendiri, tidak mau mengikuti ketentuan Tuhan. Itulah cara Kain.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top