Kejadian 22:6
Dalam penyembahan kita kepada Tuhan, tidak cukup hanya komunikasi, tetapi juga harus ada ketaatan. Ketaatan itu seringkali akan membawa kita pada sebuah pengorbanan. Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu. Tuhan menyuruh Abraham untuk menyerahkan Ishak sebagai korban bakaran. Maka kita tidak perlu kaget, ketika dalam penyembahan kepada Tuhan, kita perlu berkorban.
Di dalam 2 Samuel 24 dikisahkan tentang Daud yang mendapatkan tulah dari Tuhan, karena ia telah mengadakan sensus yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Karena tulah itu, maka Daud berusaha untuk mencari perkenanan Tuhan dengan cara membangun mezbah bagi Tuhan. Meskipun Daud mendapatkan tempat itu dengan gratis, tetapi dia tidak mau. Daud tetap membeli tempat itu, sebagai bentuk korban persembahannya.
Ini yang menjadi konsep penyembahan bagi Tuhan. Ketika memberikan persembahan, maka perlu ada hal yang dikorbankan bagi Tuhan. Abraham dan Daud datang kepada Tuhan dengan membawa sesuatu yang akan dipersembahkannya. Korban pertama yang bisa kita serahkan kepada Tuhan adalah harga diri kita. Orang yang sombong tidak akan mungkin bisa menyembah Tuhan. Orang sombong tidak perlu Tuhan. Tetapi orang yang mau merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah orang yang menghargai dan menghormati Tuhan.
Terkadang Tuhan ingin melihat kesungguhan hati kita, apakah benar-benar memiliki ketaatan kepada Tuhan. Tuhan tidak ingin kita memperlakukan-Nya menurut kehendak dan keinginan kita. Jangan sampai kita sebagai orang percaya, hanya memperlakukan Tuhan sebagai pemberi berkat saja. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang Kristen yang tidak bisa keluar dari pola pikir lama. Ketika mereka masih animisme, sebagian besar keinginannya adalah berkat. Ketika menjadi Kristen, pola pikirnya masih sama, sehingga tidak memiliki ketaatan dan kerelaan untuk berkorban bagi Tuhan.
Yesus pernah berkata bahwa setiap orang yang ikut Yesus harus siap sedia untuk memikul salib. Di zaman itu dan zaman para rasul, memikul salib artinya rela mati bagi Tuhan. Saat ini, terkadang kita dituntut untuk kehilangan saudara kita, karena kita mengikut Yesus Kristus. Kehilangan bukan karena mereka telah meninggal, tetapi karena kita tidak dianggap lagi oleh mereka sebagai keluarga, karena telah mengikut Yesus Kristus. Banyak orang yang mengalami hal ini.
Hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus melebihi semua yang ditawarkan oleh dunia ini. Itulah yang perlu kita sadari. Jika kita mengejar kekayaan dunia ini, tetapi kehilangan hidup kekal, maka sia-sialah semua yang telah kita peroleh dan kumpulkan. Terkadang Tuhan mengizinkan kita untuk mengalami penderitaan bagi Tuhan.
Di dalam 2 Timotius 3:12 dikatakan, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Hari ini, apakah yang menjadi Ishak bagi kita? Apa yang perlu dan harus dikorbankan bagi Tuhan?
Views: 27