Kejadian 3:2-3
Kemungkinan besar, Tuhan menciptakan malaikat di awal. Di dalam Ayub 38:6-7 dikatakan, “Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai?” Konteks ayat ini adalah tantangan Tuhan terhadap Ayub. Tuhan bertanya apakah Ayub tahu tentang semua itu? Pada waktu Tuhan menciptakan bumi, maka bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama. Istilah bintang fajar dan anak Allah sangat dekat dengan gambaran malaikat.
Ketika malaikat itu memberontak dan menjadi Iblis, maka mereka mengincar manusia. Mungkin ada malaikat yang iri terhadap manusia, karena disebutkan bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan. Iblis sepertinya ingin merusak gambar dan rupa Tuhan itu. Iblis ternyata bisa masuk dan mempengaruhi ular itu, untuk dijadikan sarana membujuk Hawa.
Dalam mempengaruhi manusia, Iblis sangat cerdik. Dia mengawalinya dengan memancing atau menguji pengertian manusia tentang firman Tuhan. Pertanyaan itu bukan ditujukan untuk membangun pengertian, tetapi untuk mengetahui seberapa besar pengertian manusia tentang firman Tuhan. Ketika Iblis mendapatkan celah, maka ia menggunakan celah itu untuk menyerang pengertian manusia yang lemah.
Sebagaimana Hawa dicobai, Tuhan Yesus juga dicobai oleh Iblis. Perbedaannya, Tuhan Yesus sangat memahami firman, sedangkan Hawa tidak terlalu memahami firman. Karena itu, maka di Mazmur 119:9-11 dikatakan, “Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.”
Pertanyaan Iblis kepada Hawa, membuat Hawa berpikir untuk mencurigai Tuhan, bahwa masih ada hal yang disembunyikan oleh Tuhan dari dia. Iblis sengaja ingin menanamkan pikiran bahwa Tuhan itu tidak benar-benar mengasihi manusia. Awalnya Hawa sangat percaya penuh kepada Tuhan. Tetapi pertanyaan Iblis bisa mengalihkan kepercayaan Hawa, sehingga ia mulai meragukan Tuhan. Inilah kelicikan Iblis yang perlu kita waspadai. Jika di zaman awal saja Iblis sudah seperti itu, apalagi sekarang.
Iblis adalah makhluk yang sangat berpengalaman, karena ia belum pernah mengalami kematian. Berbeda manusia yang mengalami kematian dan sudah berganti generasi. Artinya, kita tidak boleh menyepelekan Iblis. Iblis bisa menggunakan berbagai macam cara, dari cara yang paling halus sampai yang paling kasar, untuk membuat manusia mulai mencurigai Tuhan dan tidak mau mengucap syukur kepada Tuhan.
Dari jawaban Hawa, kita bisa melihat bahwa dia memang tidak benar-benar mengerti perintah Tuhan yang pernah disampaikan oleh Tuhan kepada Adam. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Hawa bahkan menambah di bagian tertentu dan juga mengurangi firman Tuhan itu di bagian yang lain. Dari situlah Iblis mengetahui pengertian Hawa tentang firman Tuhan. Iblis mendapatkan celah untuk menyerang iman Hawa.
Views: 18