Kejadian 29:31-35
Yakub terpaksa memiliki lebih dari satu istri (poligami), karena Laban memaksanya. Dari semula, Tuhan tidak menginginkan adanya poligami. Karena itu, orang-orang yang melakukan poligami, kehidupan keluarga mereka akan bermasalah. Pada awalnya Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan saja. Pertama kali manusia diciptakan adalah seorang Adam dan seorang Hawa. Tuhan tidak menciptakan lebih dari satu perempuan untuk menjadi penolong bagi Adam. Adam juga tidak diberi pasangan yang sama, seorang laki-laki. Tuhan memberi pasangan kepada Adam satu orang dan orang itu adalah perempuan.
Dalam hal ini Tuhan ingin memberitahu kepada kita bahwa ideal sebuah keluarga adalah monogami. Selain itu, pernikahan yang ideal adalah antara laki-laki dan perempuan, bukan dengan sesama jenis. Banyak manusia yang ingin melanggar keinginan Tuhan ini. Perbuatan manusia semakin keji, karena tidak sesuai dengan keinginan Tuhan. Banyak negara yang mulai menerima homoseksual sebagai sesuatu yang normal, tetapi tetap saja hal itu melanggar keinginan Tuhan.
Ketika tatanan rumah tangga yang diciptakan oleh Tuhan itu dibuat berantakan oleh manusia, maka akan terjadi berbagai masalah dan kerusakan di dalam keluarga tersebut. Ketika Yakub memiliki lebih dari satu istri, maka terjadi juga saling iri hati. Kedua istri Yakub yang sebenarnya adalah saudara kandung, saling bertentangan satu dengan yang lain. Pertengkaran dan perselisihan itu tidak bisa dihindari, sehingga Yakub pun merasa tidak nyaman dengan kehidupan seperti itu.
Sebenarnya Yakub adalah seseorang yang memiliki karakter damai. Yakub tidak ingin mencari pertengkaran. Yakub berusaha untuk menenangkan istrinya dan memenuhi semua keperluan mereka. Tetapi keluarga itu tetap kacau, karena telah melanggar idealisme yang sudah disampaikan oleh Tuhan. Hal seperti ini pernah terjadi pada Abraham, ketika dia tidak bisa menolak keinginan Sara supaya memperistri Hagar. Yang terjadi, pertikaian terus terjadi antara keturunan Ishak dan Ismael.
Meskipun Lea tidak dicintai oleh Yakub, tetapi Tuhan tetap berkenan kepada Lea. Tuhan membuka kandungan Lea. Sebenarnya Lea akan terlihat lebih rohani daripada Rahel. Lea mengalami pertumbuhan iman yang cukup baik. Mungkin di awal pernikahannya, Lea merasa sedih dan kecewa, karena suaminya tidak mencintainya. Nama anak Lea yang pertama adalah Ruben, yang artinya memperlihatkan kekecewaan Lea terhadap suaminya karena merasa tidak dicintai.
Yakub sebenarnya ingin supaya Rahel segera mengandung, tetapi Rahel tidak segera memiliki anak. Justru Lea yang mengandung lagi dan memiliki anak yang diberi nama Simeon. Sepertinya sampai anak kedua, Yakub masih belum bisa mencintai Lea. Selanjutnya Lea melahirkan anak yang ketiga, diberi nama Lewi. Seiring dengan berjalannya waktu, Yakub kemungkinan mulai memperhatikan Lea. Selanjutnya lahir anak keempat dari Lea yang diberi nama Yehuda. Yehuda artinya pujian atau syukur. Anak keempat ini sudah tidak mencerminkan lagi kekecewaan Lea terhadap Yakub maupun Rahel. Hal ini menunjukkan perkembangan iman Lea, juga menunjukkan bahwa Yakub pun akhirnya memperhatikan Lea. Yehuda ini yang terpilih menjadi nenek moyang Sang Mesias.
Views: 29