Kejadian 4:4
Sepanjang kitab Kejadian, tidak disebutkan bahwa manusia bisa mempersembahkan hasil pertanian. Baru nanti, ketika sudah mulai keluar hukum Taurat, ada persembahan yang bisa diberikan dari hasil pertanian. Tetapi khusus persembahan yang menggambarkan keselamatan, mengingat akan Juruselamat yang akan datang, sudah ditentukan bahwa korban persembahan itu harus dalam bentuk penyembelihan binatang.
Persembahan Habel bersifat menggantikan. Ada kambing domba yang disembelih. Ada binatang yang menggantikan. Yesus Kristus datang untuk menggantikan orang berdosa mati di kayu salib. Karena itu, persembahan yang cocok seharusnya menggambarkan proses penggantian itu. Domba digambarkan sebagai Juruselamat, karena domba tidak memberontak pada saat mau disembelih. Ketika akan disalibkan, Yesus tidak memberontak. Dia seperti domba yang kelu, yang dibawa ke pembantaian.
Tidak salah Kain menjadi petani. Untuk mempersembahkan korban, Kain bisa barter dengan Habel. Tetapi Kain tidak mau melakukan itu. Tumbuhan atau hasil pertanian tidak bisa mewakili Yesus Kristus. Persembahan Kain tidak mencurahkan darah. Persembahan Kain tidak diterima oleh Tuhan, karena memang tidak sesuai dengan keinginan dan ketentuan dari Tuhan.
Di dalam Ibrani 9:18-22 dijelaskan bahwa korban persembahan itu adalah perjanjian yang ditandai dengan penumpahan darah. Tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan. Darah itu menggambarkan tentang darah Yesus yang akan tercurah untuk menghapus semua dosa kita. Di dalam Ibrani 11:4 dikatakan, “Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.” Habel telah beriman kepada perkataan Tuhan.
Paling tidak ada dua cara yang saat ini dipakai oleh manusia untuk menyenangkan Tuhan. Ada banyak orang ingin menyenangkan Tuhan dengan caranya sendiri. Misalnya: ada orang yang berbuat baik supaya bisa diselamatkan. Ada orang berpuasa atau melakukan ritual-ritual tertentu untuk menyenangkan Tuhan. Tetapi yang harus kita ingat, untuk menyenangkan Tuhan, kita tidak bisa melakukannya dengan cara sendiri. Hasilnya bisa kita lihat seperti yang dialami oleh Kain, akhirnya Tuhan tidak mengindahkan dia.
Tuhan sudah memberitahu sebelumnya bahwa dosa harus dijatuhi hukuman mati. Artinya setiap orang berdosa harus menjalani hukuman itu, tidak bisa dilakukan dengan cara lain. Hukuman mati tidak bisa diganti dengan berbuat baik atau berpuasa atau mengadakan ritual-ritual tertentu. Tuhan yang maha adil sekaligus maha kasih itu telah memberikan jalan keluar.
Jalan keluar diberikan dengan cara, Tuhan menjadi manusia yang tidak berdosa melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus ini yang menggantikan untuk dihukum mati. Manusia yang mau percaya kepada Yesus, dosanya akan ditanggung oleh Dia. Yesus yang mati, kita yang percaya kepada-Nya akan hidup, untuk selama-lamanya.
Views: 26