Kejadian 12:2-3
Di dalam Ibrani 11:8 dikatakan, “Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” Abram tidak tahu tujuan ia pergi, ketika ia harus keluar dari tempat asalnya. Itulah iman Abram. Ada tiga ujian yang bisa dilalui oleh Abram mengenai hal itu. Tantangan iman pertama, ia harus meninggalkan tempat asalnya, tempat kelahirannya, menuju ke tempat asing yang dia sendiri belum tahu.
Tantangan kedua akan dijelaskan kemudian, yaitu mengenai anak sampai masa tua, Tuhan belum memberinya. Tantangan ketiga, ketika ia diminta oleh Tuhan untuk mengorbankan anak yang dikasihinya. Tantangan itu harus dihadapi satu per satu. Ujian pertama saja sudah sangat berat, apalagi dua ujian lainnya. Kita bisa belajar dari sini bahwa iman memerlukan ketaatan. Pada waktu itu Abram belum tahu hasil akhirnya, tetapi ia melakukan sesuai dengan perintah Tuhan.
Iman yang sejati, diuji dengan hal-hal yang cukup berat. Seringkali langkah iman dan ketaatan kita dituntut pengorbanan, sedangkan kita sendiri belum tahu hasil akhirnya. Ketika kita percaya dan beriman kepada Tuhan, sebenarnya kita tidak perlu kuatir. Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang maha kuasa. Ia mengetahui segala sesuatu yang tidak kita ketahui. Ia memiliki rencana dan rancangan yang indah. Jika kita bersandar penuh kepada-Nya, maka kita akan memiliki pengharapan.
Abram mengambil langkah itu. Abram sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Abram juga mendapatkan janji Tuhan: menjadi bangsa yang besar, memberkati dan menjadi berkat, dan membuat nama Abram mashyur. Selain itu Tuhan juga berjanji bahwa Abram akan mendapat tanah, yaitu negeri yang akan ditunjukkan oleh Tuhan kepada Abram. Melalui Abram, semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Hal ini menyiratkan akan kedatangan Yesus Kristus sebagai Mesias, yang akan menjadi keturunan Abraham.
Di dalam Galatia 3:16 dikatakan, “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya. Tidak dikatakan ‘kepada keturunan-keturunannya’ seolah-olah dimaksud banyak orang, tetapi hanya satu orang: ‘dan kepada keturunanmu’, yaitu Kristus.” Janji Tuhan kepada Abram, terutama digenapi di dalam Yesus Kristus. Injil Matius menjelaskan melalui silsilah bahwa Yesus Kristus adalah Anak Daud, Anak Abraham. Melalui Yesus Kristus, semua bangsa di bumi akan memperoleh berkat keselamatan.
Semua manusia telah berada di dalam dosa. Hukuman dosa adalah maut atau kematian. Tidak ada satu manusiapun yang akan bebas dari hukuman ini, jika tidak ada yang menggantikan hukuman itu. Karena itulah Mesias hadir dalam wujud manusia yang tidak berdosa. Mesias itu dijanjikan oleh Tuhan, melalui Abram dan keturunannya. Ini menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan manusia dari kematian kekal.
Abram atau Abraham memiliki nama yang terkenal atau masyhur, bahkan sampai saat ini. Hampir semua bangsa di dunia ini mengenal namanya. Itulah salah satu janji Tuhan yang digenapi. Abraham mungkin tidak bisa membayangkan itu, karena saat ini ia sudah tidak ada di dunia lagi. Tetapi kita tahu akan hal itu. Semua janji dan berkat yang diberikan oleh Tuhan kepada Abram, digenapi.
Views: 32