Wahyu 10:7-9
Pada waktu bunyi sangkakala dari malaikat yang ketujuh, yaitu apabila ia meniup sangkakalanya, maka akan genaplah keputusan rahasia Tuhan. Hal itu sudah disampaikan oleh Tuhan sebelumnya, telah diberitakan melalui hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi. Nabi Yehezkiel sudah banyak mencatat tentang hal itu.
Demikian juga dengan Daniel, seperti yang tercatat di dalam Daniel 9:25 dikatakan, “Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan.”
Lanjut di ayat 26-27 dikatakan, “Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu.”
Inilah keputusan-keputusan yang pernah disampaikan kepada para nabi-Nya. Semua sudah diberitakan dan tinggal digenapi saja. Kemudian suara dari langit yang tadi mengatakan supaya jangan menuliskan tetapi memeteraikan, suara itu berkata: “Pergilah, ambillah gulungan kitab yang terbuka di tangan malaikat, yang berdiri di atas laut dan di atas bumi itu.”
Setelah mendapat perintah itu, Yohanes kemudian pergi kepada malaikat itu dan meminta kepadanya, supaya ia memberikan gulungan kitab itu kepada Yohanes. Malaikat itu memberikan kitab tersebut kepada Yohanes dan berkata: “Ambillah dan makanlah dia; ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu.”
Untuk mengerti tentang hal ini, kita melihat kembali di dalam Yehezkiel 3:17-27. Tidak mudah Yehezkiel mendapat tugas ini. Siapapun akan terbeban berat ketika mendapat tugas seperti Yehezkiel itu. Karena itulah, seorang hamba Tuhan harus sungguh-sungguh dan serius ketika mengajarkan firman Tuhan. Ada beban yang berat, yang diberikan di atas pundak kita. Jika pengajaran itu perlu disampaikan, maka harus disampaikan dengan kejujuran, tanpa memandang muka.
Jika kita tahu tentang firman Tuhan tetapi tidak mengajar dengan benar, tidak memperingatkan orang yang bersalah atau jatuh ke dalam dosa, akan ada tanggung jawab yang sangat besar di hadapan Tuhan. Hamba Tuhan yang bertanggungjawab, akan sungguh-sungguh memikirkan hal ini. Tetapi hamba Tuhan yang hanya sekedar mencari keuntungan materi, dia tidak akan mau berpikir terhadap tanggung jawab yang berat ini.
Views: 20