Wahyu 4:1
Yohanes melihat pintu Surga terbuka dan sangkakala berbunyi. Dari suara seperti bunyi sangkakala itu, terdengar suara yang berkata, “Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Yang ditunjukkan oleh Tuhan kepada Yohanes adalah sesuatu yang akan terjadi, bukan yang sudah terjadi.
Sebenarnya, hari pengangkatan adalah hari yang terindah bagi orang percaya. Ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang mengasihi-Nya. Tetapi kita tidak perlu kecewa, jika hari pengangkatan itu ditunda oleh Tuhan. Tuhan menunda hari pengangkatan itu karena Ia mengharapkan ada lebih banyak orang yang tergabung di dalamnya dan bisa diselamatkan. Jika Tuhan menunda kedatangan-Nya, berarti Ia sedang menunggu dengan sabar, supaya lebih banyak lagi orang bisa diselamatkan.
Mungkin kita tidak sabar dengan hari itu, apalagi jika saat ini kita sering mendapatkan penganiayaan. Kita tidak sabar karena hidup di dunia yang semakin tidak menentu. Dunia semakin hari semakin membenci Tuhan dan menentang kebenaran. Akhirnya, orang benar akan hidup dalam kesusahan. Sama seperti kisah Lot yang menderita di kota Sodom. Semua masyarakat Sodom membenci Tuhan, sehingga Lot seperti hidup dalam kesendirian dan pengucilan.
Yang pasti, hari pengangkatan itu akan semakin dekat. Sudah banyak nubuatan yang tergenapi. Kita sedang dalam penantian untuk mendengar bunyi sangkakala, kemudian terangkat. Orang yang diangkat adalah orang yang sungguh-sungguh telah dilahirkan kembali, yang di dalamnya tinggal Roh Kudus. Roh Kudus yang tinggal di dalam orang percaya itulah yang akan mengubah tubuh manusia menjadi tubuh kebangkitan (tubuh kemuliaan). Karena tubuh kebangkitan itu sudah tidak terikat pada gravitasi bumi, maka ia akan terangkat.
Jika kita mau terangkat, maka kita perlu bertobat dengan sungguh-sungguh. Bertobat artinya mengaku diri sebagai orang berdosa dan menyesali dosa. Setelah itu, percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Kita percaya bahwa Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Dia telah menggantikan kita, mati di kayu salib dan sekarang kita hidup untuk menggantikan Dia hidup di dunia ini. Mari kita lihat hidup kita saat ini, apakah kita sedang hidup bagi Yesus Kristus atau bagi diri sendiri?
Ketika kita hidup bagi Tuhan, maka segala sesuatu kita lakukan demi Tuhan. Kita hidup untuk mendapatkan perkenanan Tuhan. Hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi milik Kristus karena Kristus telah hidup di dalam kita. Hal yang paling diinginkan oleh Tuhan terhadap orang percaya adalah supaya kita hidup berjemaat dengan benar. Kita harus menggabungkan diri pada jemaat yang mengajarkan firman Tuhan. Jemaat ini yang disebut sebagai tubuh Yesus Kristus.
Sambil menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, maka kita perlu menyangkal diri dan memikul salib. Menyangkal diri artinya belajar untuk menolak keinginan kedagingan diri sendiri. Di zaman Tuhan Yesus, orang yang memikul salib adalah orang yang sedang menuju penghukuman mati. Orang yang sudah siap mati bagi Tuhan, tidak akan takut menderita. Ini sangat berat. Tetapi, jika Tuhan izinkan demikian, mau tidak mau kita harus menerimanya.
Views: 21