Wahyu 2:5-7
Meninggalkan kasih yang semula bisa membuat kita jatuh. Itulah yang dialami oleh jemaat Efesus. Secara pengajaran dan pelayanan mereka sangat baik dan dipuji oleh Tuhan. Tetapi karena hal tersebut, justru mereka semakin tinggi hati atau semakin sombong. Jika itu terus dilanjutkan, maka sebenarnya mereka telah jatuh terlalu dalam.
Tuhan memberi peringatan kepada mereka supaya segera bertobat dan melakukan lagi apa yang semula mereka lakukan. Jika tidak demikian, maka Tuhan akan datang dan akan mengambil kaki dian mereka dari tempatnya. Akhirnya, jemaat Efesus benar-benar jatuh dan hilang. Saat ini, di kota Efesus sudah tidak ada lagi gereja yang pernah menjadi pusat pemberitaan Injil di Asia Kecil. Kaki dian di Efesus tersebut sudah diambil oleh Tuhan.
Jemaat Efesus telah membenci semua perbuatan pengikut-pengikut Nikolaus yang ternyata juga tidak disukai oleh Tuhan. Menurut catatan Kisah Para Rasul, Nikolaus ini adalah salah satu dari tujuh diaken yang telah dipilih. Menurut catatan di luar Alkitab, Nikolaus ini akhirnya mencampuradukkan antara kekristenan dengan penyembahan berhala dan kemesuman. Karena itu jemaat Efesus memilih untuk membenci perbuatannya, bukan membenci orangnya.
Ini juga menjadi bukti bahwa orang Kristen pun bisa memilih untuk keluar dari kekristenannya. Dia memilih untuk keluar atau hilang dari hadapan Tuhan. Bahkan ia dibenci oleh Tuhan. Hal ini tidak hanya terjadi pada Nikolaus dan pengikutnya, tetapi juga bisa terjadi atas setiap orang yang tidak mau melakukan kebenaran firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Penyimpangan demi penyimpangan akan terus terjadi, sampai akhir zaman.
Siapa bertelinga, hendaknya ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Penting bagi kita untuk mendengarkan dengan baik, karena memang iman itu muncul dari pendengaran akan firman Kristus. Barangsiapa menang, ia akan diberi makan oleh Tuhan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Tuhan. Yang menang akan memperoleh kehidupan yang kekal.
Di sepanjang zaman gereja ini sampai nanti masa pengangkatan, gereja atau jemaat perlu membaca dan mempelajari tentang hal ini, sebagai peringatan bahwa semua hal itu bisa terjadi pada mereka, pada kita. Tulisan ini juga bisa dijadikan patokan atau ukuran untuk mendeteksi kondisi iman dari diri kita atau jemaat yang pada saat ini kita ada di dalamnya. Nanti kita bisa melihat bahwa ternyata banyak hal yang ada di dalam jemaat ternyata dicela dan diperingatkan oleh Tuhan.
Penting bagi kita untuk menyadari semuanya ini, jujur untuk menilai kehidupan dan pelayanan di tempat kita berjemaat. Kita pada akhirnya juga bisa menyimpulkan bahwa setiap jemaat itu berbeda-beda, baik pengajaran maupun kondisi pelayanan mereka. Nanti, dari ketujuh jemaat ini, kita bisa melihat mana yang paling mendekati gambaran di jemaat tempat kita. Jangan sampai tanpa kita sadari, ternyata Tuhan sudah mengambil kaki dian itu dari kita. Jika itu terjadi, maka semua pelayanan yang kita lakukan akan menjadi sia-sia. Atau bahkan, jika tidak menyadarinya, kita sendiri yang membuat orang makin dalam jatuh.
Views: 27