Pembalasan Atas Kejahatan (Jelajah PB 1120)

Wahyu 18:20

Surga bersukacita. Orang-orang kudus, para rasul dan para nabi juga bersukacita, karena Tuhan telah menjatuhkan hukuman atas Romawi. Sudah ratusan tahun kota ini banyak sekali melakukan penganiayaan dan pembunuhan terhadap para saksi Kristus. Hanya karena orang percaya pada sesuatu yang berbeda dari yang dipercaya oleh penguasa Romawi, terjadi pembantaian yang keji. Ratusan tahun hal itu dilakukan dan mereka tidak pernah puas, sulit untuk bertobat, dari generasi ke generasi.

Kebencian seperti ini bahkan cepat sekali menular ke banyak tempat. Mereka tidak mau mendengarkan kebenaran firman Tuhan, karena terlalu menyakitkan bagi mereka. Ketika firman Tuhan itu disampaikan, banyak hati yang terluka, karena mereka memang tidak pernah melakukan kebenaran. Supaya mereka tidak sakit, karena tidak mau bertobat, maka mereka akan berusaha melenyapkan orang-orang yang bersaksi tentang Kristus dan telah menyatakan kebenaran.

Para saksi Kristus dan orang-orang Kudus telah berseru kepada Tuhan, karena mereka mengalami penganiayaan. Jika suatu saat kita mengalami penganiayaan, maka yang bisa kita lakukan hanya berdoa dan berseru kepada Tuhan. Tidak ada hal yang lain yang bisa kita lakukan. Kita tidak bisa membalas penganiayaan itu. Ketika kita membalas kejahatan dengan kejahatan, maka sejatinya kita akan sama dengan mereka yang telah berbuat kejahatan.

Kekerasan dan penganiayaan adalah identitas bagi anak-anak Iblis. Anak-anak Tuhan tidak akan pernah melakukan kekerasan dan penganiayaan, apapun yang terjadi pada mereka. Ketika orang-orang tersebut berseru kepada Tuhan, cepat atau lambat Tuhan pasti akan bertindak. Pihak yang menganiaya biasanya adalah pihak yang tidak tahu kebenaran. Mereka melakukan itu semua karena ego mereka, tidak mau memperbaharui diri, tidak mau introspeksi diri.

Tuhan tidak ingin kita membalas kejahatan dengan kejahatan. Pembalasan itu menjadi hak Tuhan. Itu menjadi bagian Tuhan, bukan bagian kita. Kita jauh dari berlaku adil. Ketika kita melakukan pembalasan, yang muncul hanyalah kekerasan hati dan dendam. Berbeda dengan Tuhan yang maha adil. Ia akan melakukan penghakiman dan pembalasan dengan sangat adil. Murka Tuhan akan menimpa orang-orang yang tidak mau percaya kepada-Nya. Karena kita tidak bisa berlaku adil, maka pembalasan menjadi hak Tuhan.

Orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada Yesus Kristus, tidak akan pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita seharusnya membalas kejahatan dengan kebaikan. Itulah identitas anak Tuhan, orang-orang yang bisa mengendalikan diri dengan baik. Ketika kita membalas kejahatan dengan kebaikan, maka kita sedang memikul salib kita sendiri. Kita sedang belajar untuk mengendalikan atau menguasai diri. Kita harus ingat bahwa penguasaan diri menjadi hal yang penting di dalam kategori buah roh.

Orang yang memiliki akan bisa berbuat semaunya dan sewenang-wenang. Tetapi yang perlu diingat, ketika orang yang dianiaya itu berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan mendengarnya. Tuhan yang akan memberi balasan kepada orang yang melakukan kekerasan dan penganiayaan. Balasan itu tidak akan terjadi, jika orang tersebut bertobat, seperti Saulus yang menjadi Paulus.

Views: 24

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top