Nyanyian Terhadap Kejatuhan Babel (Jelajah PB 1122)

Wahyu 19:1-2

Yohanes mendengar suara nyaring dari himpunan orang banyak di Surga, katanya: “Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya.” Penghakiman di dunia tidak selalu adil. Meskipun demikian, tetap masih berguna daripada tidak ada sama sekali hakim di dunia. Pengadilan di dunia sangat susah untuk obyektif dan adil, karena ada banyak pengaruh dan kepentingan di dalamnya.

Ketika pengadilan Tuhan terjadi, tidak ada yang bisa mengelak lagi. Tuhan juga telah menghakimi pelacur besar, yaitu kota besar Babel. Kota besar Babel itu telah merusak bumi dengan percabulannya. Kita diingatkan bahwa istilah ‘pelacur besar’ dan ‘percabulan’ini adalah mengenai pengajaran sesat yang disebarluaskan oleh Romawi. Mereka mencoba untuk mengalihkan orang supaya tidak percaya kepada Tuhan sebagai satu-satunya yang patut untuk disembah.

Ketika Iblis menyebarkan pengajaran sesat serta mengumandangkan konsep atheisme, bumi menjadi rusak. Kehidupan manusia lebih banyak dipengaruhi oleh falsafah duniawi, yang seringkali jauh dari kebenaran firman Tuhan. Sebenarnya tidak semua falsafat duniawi itu negatif. Tetapi karena falsafat itu dipengaruhi oleh keyakinan-keyakinan di luar Tuhan, maka bisa menjadi sarana yang dahsyat untuk menyesatkan banyak orang. Dengan falsafat negatif itu, banyak orang tidak mau percaya kepada Tuhan, Sang Pencipta alam semesta ini.

Manusia yang bijaksana, seharusnya memelihara alam ini, supaya ekosistemnya tetap terjaga dengan baik, dengan seimbang. Tetapi, banyak manusia tidak menyayangi alam, menginginkan eksplorasi alam sebesar-besarnya, yang mengakibatkan kerusakan ekologi.

Dalam penghakiman-Nya, Tuhan juga membalaskan darah hamba-hamba-Nya, yang telah teraniaya dan dibunuh oleh pelacur besar itu. Sepanjang masa, ada anak-anak Tuhan yang bersaksi. Ketika mereka bersaksi, mereka ditentang oleh manusia di dunia ini. Karena kejahatan manusia yang semakin meningkat, maka mereka yang bersaksi itu mendapatkan tekanan, penganiayaan dan kekejian yang mengerikan.

Sampai sekarang, di banyak negara, orang-orang yang menyaksikan Kristus dan firman-Nya, selalu ditekan dan menderita. Sebenarnya, keyakinan adalah hal yang tidak bisa dipaksakan. Orang-orang percaya, ketika mereka bersaksi, mereka tidak memaksakan kesaksian itu diterima oleh orang-orang yang mendengarnya. Orang percaya hanya menawarkan tentang berita keselamatan. Tetapi, ada saja orang yang tidak suka mendengarkan berita keselamatan itu.

Jika orang menolak berita keselamatan dan memilih untuk pergi atau menghindar, itu lebih baik. Tetapi ada saja orang yang menolak berita keselamatan dengan cara melakukan kekerasan. Bahkan ada juga orang-orang yang melakukan kekerasan, ketika ada orang yang tertarik dengan pengajaran Kristen. Orang-orang yang menjadi Kristen menjadi musuh mereka. Tuhan mengizinkan semua itu terjadi, supaya terlihat kesetiaan dan ketulusan kita pada saat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top