Wahyu 3:18-22
Tuhan menasihatkan kepada jemaat di Laodikia, supaya mereka membeli emas dari Tuhan. Emas yang dimaksud adalah emas yang telah dimurnikan di dalam api. Emas ini bisa digambarkan sebagai pengajaran firman Tuhan, firman kebenaran. Kebenaran itu memang harus dibeli atau diusahakan. Sama seperti yang tercatat di dalam Amsal 23:23, “Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian.”
Setelah membeli emas dari Tuhan itu, maka kita akan kaya dalam pengertian, kaya dalam kebenaran, juga kaya dalam hikmat serta didikan. Tuhan juga ingin supaya jemaat Laodikia mendapatkan pakaian putih dan memakainya. Pakaian putih ini adalah gambaran moral yang baik. Dengan demikian, mereka tidak memperlihatkan ketelanjangan yang memalukan. Ketika dunia ini sudah tenggelam dengan moral yang hancur, maka orang Kristen harus tetap berdiri teguh, memiliki prinsip yang kuat dalam hal menjaga moral yang baik.
Tuhan juga memerintahkan jemaat Laodikia memiliki minyak yang bisa melumasi mata mereka. Minyak ini menggambarkan tentang motivasi yang murni. Yang kita lihat adalah hal-hal yang baik. Dengan demikian kita memiliki ketulusan dalam pelayanan. Jika kita memiliki motivasi yang benar dalam pelayanan, maka kita akan bertahan. Minyak ini bisa melumasi mata, sehingga mata bisa terang untuk melihat. Minyak ini juga bisa dipakai untuk penerangan, supaya lampu tetap menyala. Orang percaya harus memiliki kesaksian yang baik dan benar, untuk dinampakkan kepada orang lain.
Barangsiapa dikasihi oleh Tuhan, ia akan ditegur, bahkan dihajar. Seorang anak yang masih ditegur oleh orangtuanya, berarti ia masih diperhatikan. Jika tidak ditegur, biasanya orang tua sudah tidak peduli lagi dengan anaknya. Jika ditegur tidak mau mendengar, maka cara terakhir adalah dihajar. Teguran dan hajaran dari Tuhan itu penting, supaya orang percaya tidak menjadi sombong dan selalu ingat bahwa ada Tuhan yang melihat dan memperhatikannya.
Teguran dan hajaran menjadi penting, karena untuk menjaga kemurnian orang percaya, bahkan kemurnian jemaat Tuhan. Jangan sampai orang-orang percaya merusak kesaksian. Hal tersebut akan berakibat fatal. Bukan menjadi kesaksian, justru menjadi batu sandungan. Karena itu, kita perlu merelakan hati dan bertobat, jika kita menerima teguran atau hajaran dari Tuhan. Berikan reaksi positif. Jika kita bereaksi negatif, justru akan membuat kita hilang dari hadapan Tuhan. Jemaat Laodikia dalam keadaan suam-suam kuku. Jika mereka tidak segera mengambil keputusan, maka ia akan dimuntahkan oleh Tuhan.
Tuhan berdiri di depan pintu dan mengetok. Jika ada orang yang mendengar suara Yesus dan membuka pintu, maka Tuhan Yesus akan masuk mendapatkannya dan Yesus akan makan bersama-sama dengan dia. Barangsiapa menang, ia akan didudukkan bersama-sama dengan Yesus Kristus di takhta-Nya, memerintah bersama dengan Dia. Inilah janji Tuhan, siapapun yang menang akan memerintah bersama-sama dengan Yesus Kristus sebagai raja. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan semua yang dikatakan oleh firman Tuhan kepada para jemaat.
Gereja sepanjang zaman menuju masa pengangkatan, sudah digambarkan oleh ketujuh jemaat tersebut. Setiap jemaat harus menjadikan contoh ketujuh jemaat ini sebagai pelajaran. Ada hal-hal yang perlu kita perhatikan dengan serius. Jemaat perlu menghindari segala sesuatu yang dicela oleh Tuhan, lalu mengejar segala sesuatu yang dipuji oleh Tuhan.
Views: 21