Liberalisasi Gereja (Jelajah PB 1113)

Wahyu 17:1-3

Di pasal ini dikisahkan tentang nasib dari kota Babel. Kota Babel ini adalah kiasan dari pemerintahan sebuah bangsa yang besar. Jika dikaitkan dengan patung yang pernah muncul di dalam mimpi raja Nebukadnezar, maka Babel ini mengarah pada pemerintahan Romawi. Di akhir zaman akan muncul pemerintahan yang digambarkan sebagai kaki dari bahan besi campur tanah liat. Yohanes sengaja menggunakan kiasan, supaya tidak menyinggung raja yang sedang berkuasa pada waktu itu, yaitu Romawi.

Datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepada Yohanes, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.” Kiasan pelacur besar adalah bangsa yang tidak mau setia kepada Tuhan, tetapi memiliki banyak ilah dan tidak setia. Di dalam kehidupan kekristenan, ada orang-orang yang suka mencampuradukkan berbagai macam pengajaran. Mereka menganggap bahwa semua pengajaran benar, tidak ada yang salah, meskipun berbeda dan saling bertentangan.

Di akhir zaman, sepertinya akan ada pencampuran kepercayaan, mengarah kepada pluralisme agama. Akan muncul pencampuran antara kepercayaan Kristen dengan kepercayaan lain. Bagi Tuhan, pencampuran kepercayaan itu menjadi seperti pelacuran rohani, karena pengajaran tidak murni lagi. Pelacur besar itu duduk di tempat yang banyak airnya, artinya duduk di antara bangsa-bangsa.

Pemerintah-pemerintah di bumi melakukan kerjasama atau persahabatan dengan pelacur besar itu. Bahkan para penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya, yaitu oleh pengajarannya yang telah menyimpang dari kebenaran Alkitab. Pengajaran menjadi sangat kacau, bercampur aduk, sampai susah untuk melihat pengajaran yang murni, yang sesuai dengan firman Tuhan. Mungkin, pengajaran yang sesuai dengan firman Tuhan akan dianggap kuno, tidak modern dan tidak berkembang sesuai zaman.

Di dalam roh, Yohanes dibawa oleh salah satu dari ketujuh malaikat itu pergi ke padang gurun. Lalu Yohanes melihat seorang perempuan yang duduk di atas seekor binatang berwarna merah ungu. Romawi akan muncul lagi. Dulu pernah ada, kemudian tidak ada, tetapi di akhir zaman akan muncul lagi. Binatang itu penuh dengan tulisan nama-nama hujat. Binatang itu memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk. Uni Eropa memilih lambang seorang perempuan yang duduk di atas binatang.

Negara Eropa saat ini sudah banyak yang meninggalkan ajaran Alkitab. Sebagian besar mereka menjadi orang liberal, yang tidak mau percaya kepada Tuhan. Bukan hanya pemerintahan atau sistem politik mereka yang liberal, tetapi gereja-gereja di sana juga menjadi liberal. Para teolog dan gereja di sana tidak lagi mengajarkan pertobatan, tetapi lebih mengajarkan sosial dan humanisme.

Banyak orang yang menjadi Kristen karena keturunan, bukan karena pertobatan atau dilahirkan kembali. Jika anggota gereja makin banyak yang tidak bertobat, tidak mengalami kelahiran kembali, maka mereka akan mengembangkan gereja tersebut dengan cara yang bukan dari Alkitab. Mereka tidak akan cinta kebenaran. Mereka akan memasukkan berbagai macam hal duniawi ke dalam gereja.

Views: 22

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top