Wahyu 14:1
Yohanes melihat bahwa Anak Domba sedang berdiri di bukit Sion. Bukit Sion sering juga disebut dengan bukit Zaitun. Bersama dengan Anak Domba tersebut, terdapat seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Mengenai kedatangan Yesus Kristus di bukit Zaitun, kita bisa lihat di dalam Kisah Para Rasul 1:9 dst. Pada saat itulah Tuhan Yesus terangkat ke Surga. Di saat para murid menatap ke langit, ada malaikat yang memberikan janji bahwa Tuhan Yesus akan turun kembali dan menjejakkan kaki-Nya di bukit Zaitun (Sion).
Di dalam Zakaria 14:4 dikatakan, “Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan.”
Di dalam Perjanjian Lama dinubuatkan bahwa Mesias akan datang sebagai Raja. Ada juga nubuatan bahwa Mesias akan datang sebagai hamba. Nubuatan ini ternyata tidak dipahami oleh orang-orang Yahudi pada zaman Yesus Kristus datang. Bayangan mereka sangat berbeda dengan arti dari nubuatan tersebut. Pada kenyataannya, Mesias datang terlebih dulu sebagai hamba yang menderita, mati dan bangkit. Setelah itu barulah Mesias datang sebagai Raja.
Di Perjanjian Baru juga ada nubuatan bahwa Tuhan Yesus akan datang kembali. Ada yang digambarkan bahwa Yesus datang seperti pencuri. Ada juga nubuatan yang mengatakan bahwa Yesus datang dan setiap mata akan memandang-Nya. Jika semua mata memandang kepada-Nya, pasti itu kedatangan-Nya yang berbeda waktu, tidak sama dengan yang digambarkan datang seperti pencuri.
Akhirnya bisa disimpulkan bahwa kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali akan terjadi dalam dua tahap. Tahap pertama, Ia datang seperti pencuri. Hal itu tercatat dalam 1 Tesalonika 4:16-17, “Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari Surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.”
Di dalam 1 Korintus 15:51-52 dikatakan, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”
Ayat-ayat di atas yang menggambarkan tentang kedatangan Yesus yang kedua kali di tahap pertama. Yesus akan menjemput orang-orang kudus, orang-orang yang percaya kepada-Nya, baik yang sudah mati (yang dibangkitkan) maupun yang masih hidup (yang tubuhnya diubah sekejap mata), menjadi tubuh kemuliaan, untuk hidup bersama dengan Tuhan, selama-lamanya.
Views: 26