Wahyu 1:10-20
Hari Tuhan yang disebut di ayat ini, diperkirakan hari Minggu, karena Tuhan Yesus bangkit pada hari Minggu. Hari Minggu kemudian dikenal luas di kalangan orang Kristen sebagai hari Tuhan. Pada hari itu, rasul Yohanes dikuasai oleh Roh Kudus dan ia mendengar dari arah belakang, suara yang nyaring seperti suara sangkakala. Di dalam proses pewahyuan itu, suara tersebut berkata, “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.”
Jemaat-jemaat yang disebut tersebut mengelilingi kota Efesus. Tuhan memakai ketujuh jemaat ini, termasuk jemaat Efesus, untuk memberikan gambaran kepada orang percaya sepanjang jemaat bahwa gereja-gereja akan mengalami hal yang serupa, yang terjadi di jemaat-jemaat tersebut. Jemaat-jemaat ini mengalami persoalan yang berbeda-beda. Hal ini bisa menjadi perhatian bagi kita, supaya kita tetap waspada, sehingga bisa meneruskan yang baik dan menghindari yang tidak baik.
Setelah itu, rasul Yohanes berpaling untuk melihat asal dari suara tersebut. Lalu nampaklah tujuh kaki dian dari emas. Kaki dian adalah tempat penyangga pelita, supaya bisa menerangi ruangan lebih luas. Di dalam Alkitab, kaki dian ini disimbolkan sebagai tiang kesaksian. Di tengah-tengah kaki dian itu, ada seorang yang serupa dengan Anak Manusia. Orang tersebut berpakaian jubah yang panjangnya sampai ke kaki. Dadanya berlilit ikat pinggang dari emas.
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah dan mata-Nya bagaikan nyala api. Kakinya bagaikan tembaga membara di dalam perapian, suara-Nya bagaikan desau air bah. Ini adalah gambaran dari Tuhan yang sedang menampakkan diri kepada Yohanes. Di tangan kanan-Nya, Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Saat ini Iblis mencoba meniru gambaran ini, sehingga memunculkan satu sosok yang biasa disebut sebagai Sinterklas (Santa Claus), yang dimunculkan di dalam perayaan natal. Figur Sinterklas seringkali mengalahkan figur Yesus sendiri. Pada saat perayaan natal, yang lebih banyak diingat oleh anak-anak adalah Sinterklas, bukan lagi Yesus Kristus. Figur ini mencoba untuk menggantikan Yesus Kristus. Di Amerika, anak-anak diajar untuk berdoa kepada Sinterklas supaya mendapat hadiah, bukan diajar untuk berdoa kepada Yesus Kristus. Bahkan, Sinterklas sering dihadirkan di gereja.
Ketika Yohanes melihat sosok Yesus Kristus tersebut, maka ia tersungkur, sama seperti orang yang mati. Yohanes tidak bisa melakukan apa-apa. Tetapi Ia meletakkan tangan-Nya kepada Yohanes dan mengatakan supaya Yohanes tidak takut. Sosok itu memperkenalkan diri sebagai Yang Awal dan Yang Akhir. Tuhan Yesus meyakinkan Yohanes dengan mengatakan bahwa Ia juga memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Tuhan Yesus memberi tugas kepada Yohanes supaya menulis semua yang telah ia lihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini. Tuhan Yesus menjelaskan bahwa posisi jemaat seharusnya menjadi kaki dian, yang menerangi sekitarnya. Yesus juga menjelaskan bahwa ketujuh bintang itu adalah malaikat (pembawa berita atau gembala) dari ketujuh jemaat. Sedangkan ketujuh kaki dian adalah ketujuh jemaat.
Views: 18