Unsur Air dan Darah (Jelajah PB 1023)

1 Yohanes 5:6

Yesus datang dengan air dan darah. Artinya Tuhan Yesus datang dengan mengenakan tubuh manusia yang di dalamnya ada unsur air dan darah. Mengenai air dan darah ini juga dibuktikan pada saat penyaliban Yesus Kristus, ketika lambungnya ditusuk, yang keluar dari tubuh Yesus Kristus adalah air dan darah. Ada juga yang menafsirkan bahwa air itu simbol saat Ia dibaptis, sedangkan darah adalah simbol dari kehidupan manusia.

Bukan hanya dengan air dan darah, tetapi juga ada Roh Tuhan yang memberi kesaksian. Roh Tuhan itu adalah kebenaran. Roh Tuhan itu yang berkata, “Inilah Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Di ayat 7-8, merupakan pernyataan mengenai Tritunggal yang paling jelas, yang ditulis di dalam Alkitab. Tetapi sepertinya pernyataan ini mendapat tantangan dari kaum Gnostik pada zaman itu.

Di ayat tersebut kita menemui kata-kata yang ada di dalam tanda kurung [ ….. ]. Hal ini perlu dijelaskan mengenai latar belakang adanya tanda kurung tersebut. Pada waktu itu, Alkitab Perjanjian Baru belum disatukan dan dijilid rapi seperti sekarang ini. Para rasul menulis, kemudian tulisan itu beredar di kalangan jemaat, disalin dan dibacakan di jemaat-jemaat di berbagai kota. Oleh jemaat mulai-mula, tulisan-tulisan itu dipercaya sebagai firman Tuhan dan dibacakan serta dijelaskan dalam persekutuan jemaat.

Tulisan-tulisan rasul atau tulisan yang beredar pada waktu itu yang disetujui oleh rasul diterima sebagai firman Tuhan, karena Tuhan telah membuktikan berbicara melalui mereka. Bukti yang kuat bahwa para rasul berbicara atas nama Tuhan adalah dari kuasa mereka untuk melakukan mujizat. Rasul Yohanes adalah rasul yang hidup paling akhir. Sesudah Yohanes, tidak ada rasul lagi yang hidup. Setelah Yohanes juga tidak ada nabi. Artinya, setelah Yohanes, Tuhan tidak lagi menurunkan wahyu kepada siapapun.

Karena itu, tulisan para rasul ini adalah tulisan yang sangat berharga. Tulisan mereka diterima sebagai firman Tuhan tertulis. Pada saat itu belum ditemukan mesin cetak. Tetapi orang bisa menyalin surat-surat tersebut dan disebarkan ke jemaat-jemaat. Dalam proses penyalinan, ada orang-orang yang menyalin dengan tujuan baik karena mereka mengasihi Tuhan, tetapi ada juga yang menyalin dengan cara yang salah, karena mereka tidak mengasihi Tuhan.

Orang-orang yang tidak mengasihi Tuhan, mereka berani menyalin surat-surat tersebut, tetapi mengurangi di beberapa bagian tertentu. Sedangkan kelompok yang mengasihi Tuhan, mereka menyalin surat itu dengan benar, sesuai dengan aslinya. Karena proses penyalinan, maka salinan-salinan (manuskrip) itu ada ribuan jumlahnya. Ada salinan yang cacat, ada juga salinan yang disimpan oleh jemaat dengan sangat hati-hati.

Karena itu para ahli memilah-milah manuskrip yang ada, serta mengacu pada manuskrip yang paling kuno, terutama yang dimiliki dan disimpan oleh jemaat awal. Pada tahun 1516, seseorang yang bernama Desiderius Erasmus, menyusun kitab Perjanjian Baru dari lima naskah tradisional yang dipakai jemaat. Pada waktu itu telah ditemukan mesin cetak. Dia menyusun kitab itu karena ingin mencetak dan merapikan susunan surat-surat yang ada. Sambungan kisah ini ada di renungan seri berikutnya.

Views: 19

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top