1 Yohanes 3:7-11
Jangan sampai ada orang-orang yang menyesatkan kita. Orang yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Intinya, jangan sampai kita mudah ditipu. Siapa saja tetap berbuat dosa, ia berasal dari Iblis, karena Iblis berbuat dosa dari mulanya. Iblis sudah membangun kebiasaan untuk berbuat dosa, memberontak kepada Tuhan. Karena hal itulah, Tuhan Yesus Kristus menyatakan diri-Nya, supaya Ia membinasakan perbuatan Iblis itu. Itulah sebabnya Tuhan datang dengan mengenakan tubuh manusia, untuk menyelamatkan manusia dari dosa.
Kita diselamatkan dari dosa yang sudah kita lakukan. Tetapi kita juga sedang ditolong supaya terhindari dari berbuat dosa terus menerus, bersama dengan Iblis. Ini yang perlu kita pahami dengan baik. Jangan sampai kita terus menerus berbuat dosa, karena itu adalah sifat Iblis. Sejak kita bertobat, seharusnya kita tidak mempunyai sifat dan kebiasaan itu lagi. Hati kita sudah ditempati oleh Roh Kudus. Orang percaya masih bisa jatuh ke dalam dosa, karena kelemahan kedagingan. Karena itulah kita harus belajar untuk tidak menyukakan kedagingan kita.
Jika suatu saat keinginan kedagingan kita timbul, maka kita harus segera menyadarinya. Kita harus melawannya dan jangan sampai mengikuti keinginan itu. Tujuan lain kedatangan Tuhan Yesus ke dunia ini adalah membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis. Orang yang percaya kepada Yesus, memiliki kemenangan atas Iblis. Iblis seharusnya kehilangan pengaruh, artinya dia tidak bisa mempengaruhi orang-orang yang beriman kepada Yesus Kristus. Iblis kehilangan kuasanya atas orang-orang beriman.
Setiap orang yang lahir dari Tuhan, tidak berbuat dosa lagi, dari keinginan hatinya. Di dalam hati orang percaya sudah ada Roh Kudus. Benih ilahi itu tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa. Kita juga diberi penjelasan mengenai perbedaan antara anak-anak Tuhan dengan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Tuhan, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.
Yohanes memberitahu tentang berita yang pernah didengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi. Di dalam Injil Yohanes 13 sudah pernah dikatakan tentang perintah baru dari Tuhan Yesus, yaitu supaya orang percaya saling mengasihi, sama seperti Yesus telah mengasihi mereka. Orang lain akan tahu bahwa orang yang saling mengasihi itu adalah murid-murid Yesus Kristus.
Mengasihi bukan berarti membiarkan orang yang berbuat salah. Memberi teguran kepada orang yang salah merupakan salah satu bentuk kasih. Justru kalau kita membiarkan orang lain salah, maka kasih kita bukan kasih yang tulus. Kita sedang menjerumuskan orang yang sedang dalam kondisi jatuh. Beda halnya ketika orang itu tidak mau ditegur, maka kita pun tidak bisa memaksanya untuk mengikuti teguran kita. Bisa saja orang tersebut membenci kita. Sebenarnya mereka tidak patut untuk membenci kita. Tetapi karena mereka tidak terima ditegur, maka mereka lebih banyak yang memilih untuk membenci kita.
Views: 25