1 Yohanes 5:7-12
Melanjutkan kisah sebelumnya mengenai Desiderius Erasmus yang menyusun kitab Perjanjian Baru. Pada tahun 1516, Desiderius Erasmus berhasil menyusun kitab Perjanjian Baru dalam bahasa asli (bahasa Yunani) yang sudah berupa cetakan, bukan salinan tulisan tangan. Setelah beredar kitab Perjanjian Baru versi cetak ini di kalangan lebih luas, maka tahun 1517 Martin Luther bisa membandingkan pengajaran di dalam Kitab Perjanjian Baru itu dengan pengajaran Gereja Roma Katolik pada waktu itu.
Martin Luther memberi kesimpulan bahwa pengajaran Gereja Roma Katolik pada waktu itu ada banyak kesalahan. Kemudian ia memakukan 95 dalil di depan gedung gereja Wittenberg, Jerman. Setelah itu, muncul sebuah gerakan pembaharuan gereja yang disebut sebagai gerakan Reformasi. Selanjutnya, di tahun 1881 ada dua orang yang dikenal dengan sebutan Westcott dan Hort, memadukan ribuan manuskrip yang ada. Setelah itu, muncul dua versi Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa asli.
Hasil susunan Desiderius Erasmus disebut dengan Textus Receptus (teks yang sudah diterima oleh jemaat pada waktu itu), sedangkan hasil susunan Westcott dan Hort disebut dengan Critical Text. Jika kita menemukan tanda [ …. ] seperti yang ada di ayat 7 dan 8, ada juga dalam Kisah Para Rasul 8:37, kita bisa menyimpulkan bahwa Lembaga Alkitab Indonesia memadukan antara versi Textus Receptus dan Critical Text. Tulisan yang ada di dalam kurung, ada di versi Textus Receptus, tetapi tidak ada di dalam versi Critical Text.
Versi Textus Receptus lebih kuno dan tradisional, disimpan oleh jemaat, sehingga menjadi pedoman bagi kekristenan. Teks itu sudah diterima oleh jemaat, sebelum muncul Critical Text. Di Textus Receptus menulis dengan jelas, terutama di ayat 7-8, mengenai ketritunggalan Tuhan. Ada tiga yang memberi kesaksian di dalam Surga, yaitu Bapa, Firman dan Roh Kudus. Ketiganya adalah satu. Ada tiga yang memberi kesaksian di bumi, yaitu Roh dan air dan darah, ketiganya adalah satu.
Kita memang menerima kesaksian dari manusia, tetapi kesaksian dari Tuhan lebih kuat. Tuhan telah menyatakan ketritunggalan-Nya, seperti pada saat Tuhan Yesus dibaptis. Pada waktu itu ada suara Bapa dari Surga dan ada Roh Kudus yang turun dalam wujud burung merpati. Bapa memberi kesaksian tentang Yesus Kristus. Yohanes termasuk salah satu rasul yang menyaksikan tentang hal itu, pada saat tiga murid Yesus Kristus dibawa ke atas bukit, bertemu dengan Musa dan Elia.
Barangsiapa percaya kepada Yesus Kristus, maka ia memiliki kesaksian di dalam dirinya. Jika kita percaya kepada Yesus Kristus dan Roh Kudus masuk ke dalam diri kita, maka kita memiliki kesaksian itu di dalam diri kita. Jika kita tidak percaya dengan pernyataan dan kesaksian dari Tuhan, maka kita sama saja menuduh bahwa Tuhan itu pendusta.
Tuhan memberi pernyataan dan kesaksian, bahwa Tuhan telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Yesus Kristus. Jika kita menerima Yesus Kristus, maka kita menerima hidup yang kekal. Barangsiapa memiliki Yesus Kristus, ia memiliki hidup. Barangsiapa tidak memiliki Yesus Kristus, maka ia tidak memiliki hidup.
Views: 14