Tidak Menjadi Hamba Uang (Jelajah PB 948)

Ibrani 13:4-6

Paulus memberi peringatan kepada orang percaya supaya menghormati perkawinan. Karena itu, pernikahan di gereja harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, karena berkaitan dengan penghormatan terhadap pernikahan. Pernikahan Kristen menjadi sangat penting, karena mempersiapkan keluarga, penyatuan antara dua pihak yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Mereka harus dipersiapkan sedemikian rupa, sehingga tidak ada pernikahan yang dilaksanakan secara mendadak. Orang yang tidak menghormati perkawinan akan dihakimi oleh Tuhan. Kita harus menjadi orang Kristen yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan dan siap untuk membuktikan diri bahwa kita adalah orang percaya.

Kita juga tidak boleh menjadi hamba uang. Kita seharusnya yang menjadi tuan atas uang tersebut. Kita harus belajar untuk menggunakan uang dengan baik serta mengendalikan diri supaya tidak terjerat menjadi hamba uang. Cara yang terbaik supaya tidak menjadi hamba uang adalah mencukupkan diri dengan apa yang ada pada kita. Jangan sampai kita merasa tidak cukup. Orang yang selalu merasa tidak cukup akan mengejar kesuksesan duniawi dengan cara-cara yang berlebihan, bahkan tidak wajar. Ada orang yang mengumpulkan uang untuk memuaskan diri sendiri. Jika kita seperti itu, maka kita telah dipermainkan atau diperhamba oleh uang.

Di sisi lain, orang Kristen memang harus rajin untuk bekerja. Kita harus bekerja giat dan cerdas. Orang Kristen harus mencukupi keperluan keluarganya. Selain itu, kita juga memiliki tanggung jawab untuk membiayai gereja dan pelayanan serta penginjilan. Uang tersebut bukan digunakan untuk kepuasan diri sendiri, tetapi untuk pelayanan. Jangan sampai karena kita menginginkan hidup yang mewah, lalu kita meminjam uang dari mana-mana. Jika sampai terlilit hutang, maka kita pun terjerumus menjadi hamba uang. Kita akhirnya bekerja keras bukan untuk kesejahteraan diri, tetapi untuk membayar hutang. Jika kita terjerumus dalam hal itu, maka kita menjadi orang yang tidak merdeka. Kita juga tidak leluasa untuk bersaksi bagi orang lain. Hidup menjadi penuh beban, sehingga mengakibatkan kita lupa menjadi saksi. Kita harus belajar hemat, mengelola keuangan dengan sebaik-baiknya.

Tuhan sendiri berjanji bahwa kita tidak akan dibiarkan atau ditinggalkan oleh-Nya. Kasih setia Tuhan senantiasa menyertai kita. Karena itu, kita perlu mencukupkan diri kita dengan apa yang ada pada kita. Kita berusaha untuk hidup dengan wajar, tidak menjadi korban iklan, tidak menjadi korban keluaran baru, dan tidak tergiur untuk mengajukan pinjaman-pinjaman konsumtif. Kita juga harus berhati-hati dengan pinjaman-pijaman yang diberikan secara mudah, seperti pinjaman online atau program bayar kemudian (paylater).

Kita harus berharap sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan adalah penolong kita dan kita tidak perlu takut untuk menghadapi segala sesuatu dalam kehidupan ini. Jika Tuhan di pihak kita, maka tidak ada yang bisa dilakukan oleh manusia lain terhadap kita, terutama hal-hal yang negatif. Kita seharusnya menaruh harap kepada Tuhan dan percaya pada perlindungan-Nya, kepada kasih karunia dan kesetiaan Tuhan.

Views: 29

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top