Status Sebagai Anak Tuhan (Jelajah PB 944)

Ibrani 12:4-10

Dalam pergumulan kita melawan dosa, kita belum sampai mencucurkan darah. Dari kalimat ini, ada yang menafsirkan bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 63 Masehi, karena belum ada penganiayaan hebat yang dilakukan oleh kaisar Nero, sehingga orang-orang Kristen belum sampai mencucurkan darah dalam mempertahankan iman mereka. Jika anak Tuhan mengalami kesusahan, maka berarti Tuhan sedang mengizinkan kesusahan itu terjadi. Hal itu terjadi supaya kita tahu bahwa ada ujian iman. Jika kita tahan uji, maka kita akan menerima mahkota yang mulia.

Semakin banyak kesusahan yang kita alami karena Kristus, hal itu akan diganti dengan upah dan kemuliaan yang semakin besar. Seandainya kita mendapatkan kesempatan untuk menderita bagi Kristus, maka kita harus bisa menganggap itu sebagai kasih karunia. Hal itu bisa dilihat sebagai kesempatan untuk menukarkan kesusahan di dunia dengan kemuliaan yang dijanjikan oleh Tuhan di surga nanti. Di surga, orang Kristen tidak akan menerima kemuliaan yang sama. Matius 5:19 dikatakan, “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi dalam Kerajaan Surga.”

Demikian juga dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus dan mendapatkan hukuman di neraka, mereka tidak dihukum dengan hukuman yang kadarnya sama. Di dalam Markus 12:40 dikatakan, “… yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabuhi mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.”

Kita harus membedakan penderitaan karena Tuhan dan kebenaran dengan penderitaan karena kesalahan kita. Di dunia ini ada juga jenis penderitaan yang terjadi karena kesalahan kita, seperti karena kita ketahuan mencuri atau karena kita tidak berhikmat dalam mengelola hidup kita, sehingga kita mengalami penderitaan. Penderitaan yang dimaksudkan bukanlah penderitaan karena kesalahan kita. Penderitaan yang dimaksudkan adalah penderitaan yang terjadi karena kita mengikut Yesus Kristus, sehingga orang lain membuat kita menderita. Atau kita menderita karena memberitakan Injil, sehingga orang lain menyiksa kita.

Jika kita menderita karena Tuhan dan kebenaran, maka setiap penderitaan itu adalah kesempatan bagi kita untuk memperoleh kemuliaan yang lebih besar. Jika kita memiliki status sebagai anak Tuhan, maka kita akan diizinkan untuk mengalami penderitaan karena kebenaran itu. Hal itu terjadi untuk mendidik kita supaya kita menjadi kuat dan tekun. Kita diharapkan menjadi anak yang tahan terhadap berbagai macam cobaan, menjadi anak yang taat.

Sebagai anak, kita harus siap untuk menanggung ganjaran dari Tuhan. Ganjaran Tuhan tidak memiliki tujuan negatif. Jika kita bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kita tidak memiliki status sebagai anak, tetapi anak-anak gampang. Jika kita memiliki ayah di dunia ini dan memberi ganjaran kepada kita, kita tetap menghormatinya sebagai ayah. Demikian juga seharusnya di hadapan Tuhan, seharusnya kita lebih menghormati Dia lebih dari ayah kita yang ada di dunia. Tuhan juga akan memberi ganjaran kepada kita, karena kita diakui sebagai anak-Nya.

Views: 17

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top