Posisi Imam (Jelajah PB 918)

Ibrani 5:1-3

Fungsi imam adalah menjadi perantara antara Tuhan dengan manusia, untuk menanamkan pengajaran di Perjanjian Lama bahwa Tuhan itu maha kudus dan tidak bisa ditemui oleh manusia yang berdosa. Karena itulah Tuhan menetapkan jabatan imam ini sebagai perantara. Pada waktu itu dibuatlah kemah pertemuan, lalu disempurnakan menjadi Bait Allah. Ada tirai yang memisahkan antara ruang maha kudus dengan ruang kudus untuk menyimbolkan bahwa memang ada keterpisahan antara Tuhan dengan manusia berdosa. Manusia berdosa tidak bisa pergi ke surga, tidak bisa menghadap Bapa di surga, karena Tuhan itu maha kudus. Jika dosa bisa digambarkan dengan benda yang besar atau kecil, maka dosa sekecil apapun tidak bisa membuat manusia bisa masuk surga.

Imam itu akan mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa. Ini adalah upacara simbolik yang ingin menggambarkan bahwa setiap manusia ketika ingin menghadap Tuhan, maka dosanya harus diselesaikan. Dosa itu diselesaikan dengan penghukuman. Korban itu adalah simbol dari penghukuman mati atas dosa. Domba korban itu disembelih, dimatikan. Manusia yang bersalah, tetapi yang mati adalah kambing atau domba.

Posisi imam pada waktu itu hanyalah simbolik, karena imamnya juga manusia yang salah dan berdosa. Jabatan dan upacara itu diadakan untuk mengajarkan bahwa Tuhan itu maha kudus. Sebelum manusia bisa sampai kepada Tuhan, maka dosanya harus diselesaikan. Inilah yang menjadi perbedaan antara kekristenan dengan semua kepercayaan yang ada di dunia ini. Kepercayaan yang lain mengajarkan bahwa dosa bisa diselesaikan dengan perbuatan baik, ibadah, puasa, mengosongkan diri, menyakiti diri sendiri, bertapa, bersemedi, dll. Tetapi kekristenan mengajarkan bahwa dosa diselesaikan ketika sudah dijatuhi hukuman mati.

Karena itu, orang berdosa harus dihukum. Itulah ketetapan yang Tuhan berikan sejak awal. Tuhan tidak mengganti ketetapan itu karena Ia tidak bisa menyangkal hakikat-Nya yang maha kudus. Hal itu yang menyebabkan orang berdosa perlu Juruselamat, supaya bisa diselamatkan dari hukuman tersebut. Pengajaran kekristenan menjadi kacau ketika diajarkan bahwa dosa bisa diselesaikan dengan berbagai hal sebagai usaha manusia, selain penghukuman mati. Hanya ada satu jalan untuk menyelesaikan dosa, yaitu penghukuman mati. Inilah yang harus diajarkan berulang-ulang, supaya kita semakin mengerti konsep keselamatan yang disampaikan oleh Injil Yesus Kristus.

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan sendiri telah berjanji akan mengirim Juruselamat. Juruselamat ini adalah Tuhan sendiri, yang menjelma menjadi manusia yang tidak berdosa. Karena Ia tidak berdosa, maka Ia memiliki kelayakan untuk bersama-sama dengan Bapa di surga. Dia adalah Pribadi Tuhan kedua yang menjadi manusia. Dengan kondisi-Nya yang tidak berdosa sebagai manusia, Dia memimpin kita menghadap Bapa di surga.

Bagi kita yang berdosa, mau mengakui dosa kita, menyesal dan bertobat, serta percaya kepada-Nya, maka kita ada di dalam Yesus Kristus untuk menghadap Bapa di surga. Dengan keadaan yang tidak berdosa di dalam Yesus Kristus itulah, kita bisa bersama-sama dengan Bapa di surga. Dosa kita sudah dijatuhi hukuman melalui Yesus Kristus.

Views: 18

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top