Ketaatan Kepada Pemimpin (Jelajah PB 951)

Ibrani 13:17-25

Ketaatan kepada pemimpin sangat penting bagi orang Kristen, di manapun berada. Jika kita merasa bahwa pimpinan kita tidak bisa memimpin dengan baik, kita bisa pergi ke tempat lain untuk mempertahankan sikap kita yaitu taat kepada pemimpin. Itu adalah pilihan kita, supaya kita bisa lebih mudah untuk melakukan firman Tuhan ini. Daripada kita tetap berada di tempat tersebut dan menjadi pembangkang, justru akan merusak diri kita sendiri. Akhirnya kita menjadi orang Kristen yang tidak taat kepada pemimpin.

Pada waktu kekristenan awal, pemimpin yang tegas sangat diperlukan. Gembala harus memberikan pengajaran yang jelas, karena pengajaran Yudaisme sangat berpengaruh di kalangan orang Yahudi. Sedangkan pengajaran Yunani juga sangat berpengaruh di kalangan orang Yunani. Baik orang Yahudi maupun orang Yunani, ketika mereka menjadi Kristen, maka mereka harus memperkuat iman mereka dengan pengajaran kekristenan yang murni, yang disampaikan oleh para rasul. Kekristenan pada waktu itu adalah dasar dan pondasi bagi kekristenan selanjutnya. Jika di awal saja sudah terjadi penyesatan, maka di generasi berikutnya, penyesatan akan semakin banyak. Jika kekristenan awal sudah disesatkan, maka kekristenan di generasi berikutnya sudah tidak lagi sesuai dengan firman Tuhan yang disampaikan oleh Yesus dan para rasul.

Pemimpin memiliki tanggung jawab untuk berjaga-jaga atas jiwa yang dipimpinnya. Dia menjadi orang yang bertanggungjawab atas diri orang yang dipimpinnya. Banyak orang ingin menjadi pemimpin, hanya untuk mendapatkan ketenaran saja, sehingga mereka tidak mau memimpin dengan baik. Pemimpin harus baik, karena nanti akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan, yang dipimpin juga harus baik, supaya pemimpin bisa memimpin dengan penuh sukacita.

Kita juga perlu untuk berdoa bagi para pemberita firman serta penginjil. Pada waktu itu Paulus juga ingin didoakan karena dia yakin bahwa hati nuraninya baik. Dia menginginkan segala sesuatu berjalan dengan baik. Paulus ingin kembali bersama-sama dengan orang percaya. Ini menunjukkan bahwa Paulus saat itu memang tidak bersama-sama dengan orang percaya, sedang berada di dalam penjara.

Yesus Kristus adalah Gembala Agung dari segala domba. Dia akan memperlengkapi orang percaya dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya. Segala kemuliaan harus kita kembalikan kepada Yesus Kristus. Dalam kekristenan, bukan kita yang dipermuliakan oleh manusia, tetapi Tuhan Yesus Kristus yang seharusnya dipermuliakan oleh manusia, terutama orang-orang yang percaya kepada-Nya.

Semua nasihat Paulus yang ditulis di dalam surat Ibrani ini harus disambut dengan rela hati. Menurut Paulus surat ini pendek, tetapi berisi banyak hal penting, terutama bagi orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus. Memang banyak hal yang bisa menyinggung, terutama jika pada waktu itu sudah banyak orang Kristen yang tidak lagi mengikuti ajaran sehat. Timotius sudah berangkat dulu dan Paulus berharap bahwa ia akan segera keluar dari penjara dan bisa bertemu dengan para penerima surat Ibrani ini. Paulus juga titip salam untuk para pemimpin jemaat, yaitu para gembala jemaat. Di dalam surat ini juga disebut Italia, yang menunjukkan bahwa surat ini ditulis dari Roma.

Views: 34

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top