Imam Yang Sempurna (Jelajah PB 919)

Ibrani 5:4-7

Pada waktu itu, imam ditetapkan oleh Tuhan. Posisi imam bukanlah hasil usaha seseorang, tetapi ketetapan Tuhan. Hal itu juga terjadi pada Harun, sebagai imam besar pertama kali yang ditetapkan dan dipilih oleh Tuhan. Pada waktu itu bahkan banyak yang protes, ketika Harun ditetapkan sebagai imam. Orang-orang mencari bukti, dengan mengumpulkan tongkat. Tongkat seseorang yang bertunas, itulah yang dipilih oleh Tuhan menjadi imam. Tuhan telah memilih Harun dan membuat tongkat Harun bertunas. Tidak ada orang yang bisa mengambil kemuliaan bagi dirinya sendiri.

Yesus Kristus pun dalam posisinya sebagai Imam Besar, Dia tidak memuliakan diri-Nya sendiri. Ia dimuliakan oleh Dia, yang berfirman kepada-Nya. Setiap orang yang menjadi imam, dimuliakan oleh Bapa di surga. Dia diangkat posisinya oleh Tuhan. Dalam hal ini kita harus mengerti posisi Tuhan Yesus yang sedang menjadi manusia. Ketika Yesus menjadi manusia, Dia setara dengan manusia yang lain. Kemudian Ia ditetapkan oleh Bapa untuk menjadi Imam, tetapi bukan sesuai dengan aturan Harun. Jika sesuai dengan peraturan Harun, maka jika imam tersebut mati, maka harus digantikan dengan orang lain. Tetapi Yesus Kristus ditetapkan oleh Bapa di surga untuk menjadi Imam selama-lamanya. Yesus hidup selama-lamanya. Yesus adalah pribadi Tuhan yang menjadi manusia, yang telah mengorbankan diri bagi dosa manusia, sehingga disebut sebagai Imam yang sempurna.

Imam yang lain, mengorbankan domba. Sedangkan Yesus Kristus, mengorbankan diri-Nya sendiri, untuk mendamaikan antara Tuhan dengan manusia. Kemahakudusan serta kemahaadilan Tuhan menutut dosa manusia harus dijatuhi hukuman mati. Memang banyak orang lebih suka mendengar atau mengajarkan tentang Tuhan yang maha kasih. Tetapi Tuhan yang maha kasih itu juga maha kudus. Karena kemahakudusan-Nya, maka Ia tidak bisa kompromi dengan dosa sekecil apapun. Dia juga maha adil, menuntut dosa dijatuhi hukuman. Setiap kesalahan dan dosa harus dihukum. Sebagai bentuk dari kemahakasih-Nya, maka Ia mengutus Yesus Kristus untuk menjadi manusia, demi menggantikan posisi manusia yang berdosa, dijatuhi hukuman mati.

Yesus ditetapkan sebagai Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek. Nama Melkisedek tercatat dalam kitab Kejadian. Melkisedek pada waktu itu tiba-tiba muncul dan menerima persembahan persepuluhan dari Abraham. Karena menerima persembahan, maka Melkisedek bukan pribadi yang sembarangan. Nama Melkisedek ini hanya muncul di kitab Kejadian, Mazmur dan Ibrani. Melkisedek diceritakan tidak memiliki ayah dan ibu. Ia dikirim oleh Tuhan untuk menjadi imam. Mengenai Melkisedek akan dijelaskan lebih lengkap di Ibrani 7.

Yesus Kristus, dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Bapa, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut. Karena kesalehan-Nya, maka doa-Nya didengar. Fungsi imam bagi umat adalah melaksanakan permohonan doa. Ketika Yesus berdoa kepada Bapa, posisinya bukan sebagai Pribadi Tuhan yang kedua, tetapi berposisi sebagai Imam. Dia juga disebut Mesias, yang artinya “Orang Yang Diurapi.” Mesias menjabat tiga jabatan sekaligus, yaitu sebagai imam, nabi dan raja. Tiga jabatan ini yang di dalam Perjanjian Lama mendapatkan upacara pengurapan.

Views: 30

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top