Mati Bersama Kristus (Jelajah PB 797)

Kolose 3:1-2

Paulus telah memperkenalkan Pencipta dunia ini kepada jemaat di Kolose, yaitu Yesus Kristus. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Jemaat Kolose dan kita semua perlu bertekun di dalam iman. Paulus juga menekankan bahwa ketika kita sudah menerima Yesus Kristus, maka kita harus hidup di dalam Dia, berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Kita perlu mencari yang di atas dan jangan sampai orang menghukum kita mengenai makanan, minuman, atau hari raya tertentu. Bagi kita, orang yang sudah ada di dalam Kristus dan sudah dimerdekakan, kita tidak lagi berpantang dengan hal-hal tersebut. Hari-hari atau angka-angka tertentu dipakai oleh Iblis untuk mengancam manusia, supaya mereka ketakutan dan akhirnya berpihak kepada Iblis. Jika manusia tidak mematuhinya, maka Iblis akan berbuat sesuatu untuk mencelakai manusia. Bagi kita yang percaya kepada Tuhan, maka Tuhan Yesus jauh lebih berkuasa daripada Iblis. Roh Kudus tinggal di dalam hati kita dan Roh itu lebih besar daripada roh-roh yang ada di dunia ini. Tidak perlu ada yang ditakuti.

Hari Sabat sebenarnya satu paket dengan ibadah simbolik Perjanjian Lama. Ketika ibadah simbolik Perjanjian Lama selesai, maka selesai juga aturan mengenai hari Sabat itu. Hari ini, di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita tidak lagi terikat pada hari Sabat. Kita sekarang beribadah secara rohaniah atau hakikat. Kita menyembah Tuhan dengan hati kita, kapan saja dan di mana saja. Bahkan seluruh hidup dan perilaku kita adalah ibadah kepada Tuhan. Hari Minggu kita ke gereja bukan untuk beribadah (tetapi bagian kecil dari waktu ibadah kita), karena sebenarnya ibadah kita adalah sepanjang waktu. Hari Minggu kita pakai untuk berkumpul atau bersekutu dengan saudara seiman, untuk bertemu dan saling menguatkan. Ibadah adalah sikap hati kita yang hormat dan mengasihi Tuhan.

Setiap hari kita seharusnya melihat dan menyadari bahwa kita telah mati bersama-sama dengan Kristus. Ketika kita mendengar berita Injil dan menerima pernyataan Injil bahwa kita orang berdosa yang akan dihukum, kita seharusnya menyesali dosa dan pelanggaran kita. Jika kita datang kepada Tuhan tanpa penyesalan dan kesadaran akan dosa kita, maka kita menjadi orang durhaka yang sengaja ingin mengolok-olok Tuhan Yesus. Menjadi orang Kristen tanpa bertobat dan menyesali dosa, maka orang tersebut adalah orang sombong dan durhaka kepada Tuhan. Kita seharusnya menyambut Yesus sebagai Juruselamat kita. Kita mengaminkan Tuhan Yesus menggantikan kita di atas kayu salib dan kita menggantikan Dia untuk hidup. Yang hidup di dalam kita saat ini seharusnya adalah hidup Tuhan Yesus. Karena itu kita harus hidup dengan penuh tanggung jawab di dalam Dia.

Jika nanti kita mati secara tubuh, kita juga akan dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus. Ketika hari ini tubuh kita masih hidup secara tubuh, maka kita harus mencari perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Bapa. Mencari perkara di atas artinya mencari kemuliaan Surgawi. Kita mencari janji Tuhan dan sukacita Surgawi di dalam difirman-Nya. Di dalam Filipi 4:8 dikatakan, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Berapapun sisa hidup kita di dunia ini, seharusnya kita pakai untuk mengisi kehidupan Surgawi kita nanti. Jika kita melakukan semuanya itu, maka nanti di Surga kita akan menerima kemuliaan. Kemuliaan satu orang Kristen dengan yang lain akan berbeda, sesuai dengan perbuatan mereka di dunia, yaitu perbuatan yang dilakukan setelah mereka bertobat dan percaya kepada Tuhan.

Views: 1

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top